Jembatan tol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-praktek +praktik)
Mfa fariz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Jembatan tol''' adalah sebuah [[jembatan]] dimana yang melewati di atasnya harus membayar. Sejarah praktik pemungutan pada jembatan kemungkinan bermula bahwa dahulu [[orang]] harus membayar ketika menumpang perahu penyeberangan sungai. Saat [[perahu]] tidak lagi mampu menampung muatan yang besar, opeeratoroperator penyeberangan [[sungai]] mencari sumber penerimaan baru, yakni membangun jembatan.
 
[[Jembatan London]] dulunya merupakan jembatan tol, namun saat ini tidak lagi. Di [[Amerika Serikat]], kepemilikan privat jembatan tol swasta marak pada pertengahan [[abad]] ke-19, dan pada abad ke-20 sebagian besar jembatan tol dialihkan pengelolaannya oleh [[departemen]] jalan raya [[negara bagian]]. Di [[Skotlandia]], [[Parlemen]] Skotlandia membeli [[Jembatan Skye]] dari pemiliknya pada akhir tahun [[2004]], yang mengakhiri kewajiban membayar jembatan tol yang cukup mahal untuk menyeberang dari [[Pulau Britania]] ke [[Skye]].
 
Di [[Indonesia]] pernah terdapat 2 jembatan tol. Yang pertama Jembatan Tol [[Citarum]] Rajamandala dan Jembatan Tol [[Mojokerto]]. Jembatan Tol Citarum Rajamandala melintasi [[Sungai Citarum]]. Jembatan Tol Mojokerto memiliki panjang 1 km yang melintasi [[Sungai Brantas]], dan dikelola oleh [[Jasa Marga|PT Jasa Marga]]. Sejak tahun [[2003]], jembatan tersebut telah dinyatakan sebagai jembatan tanpa tol. <ref>[[Keputusan Presiden|Keputusan]] [[Presiden Republik Indonesia]] Nomor 37 Tahun 2003 tentang Perubahan Status Jembatan Tol Citarum Rajamandala dan Jembatan Tol Mojokerto sebagai Jembatan Umum Tanpa Tol [http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/kp/2003/037-03.pdf]</ref>
 
== Catatan ==