Partai Persatuan Dayak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kopi edit |
kopi edit |
||
Baris 21:
Pada tahun 1959 Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan larangan terhadap partai politik yang bersifat etnis, dan PPD dibubarkan setelah adanya larangan tersebut. Beberapa politisi PPD melanjutkan karier mereka pada partai lain setelah larangan itu.<ref name="pil"/> Oevaang Oeray bergabung dengan [[Partai Indonesia]] (Partindo), sementara beberapa yang lain bergabung dengan Partai Katolik.<ref name="pil">Erb, Maribeth, and Priyambudi Sulistiyanto. ''[http://books.google.com/books?id=AFy9X_i9_q8C Deepening Democracy in Indonesia?: Direct Elections for Local Leaders (Pilkada)]''. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2009. p. 348</ref><ref name="viol"/>
Selain itu, [[Partai Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.
== Tokoh-tokoh berpengaruh ==
|