Suku Simalungun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wsaragih (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 4205037 oleh 27christian11 (Bicara)
Wsaragih (bicara | kontrib)
Update isi artikel secara keseluruhan dari "Suku Batak Simalungun"
Baris 3:
|image=
|poptime='''3,5 juta jiwa (perkiraan 2008)'''.
|popplace=[[SumatraSumatera Utara]]: '''3 juta jiwa'''.{{br}}
|langs= [[Bahasa Simalungun]] (asli). [[Bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Batak]] lain juga digunakan.
|rels=[[KristenProtestan]], [[KatolikIslam]], [[IslamKatolik]], dan [[Animisme]].
|related=[[suku Batak Toba]], [[suku Batak Karo]]
}}
Baris 46:
Kerajaan-kerajaan tersebut memerintah secara swaparaja. Setelah Belanda datang maka ketiga Partuanan tersebut dijadikan sebagai Kerajaan yang berdiri sendiri secara sah dan dipersatukan dalam ''Onderafdeeling'' Simalungun.
 
=== Tunduknya Kerajaan Siantar kepada Belanda ===
Dengan Beslit''Besluit'' tanggal 24 April 1906 nomor 1 kemudian diperkuat lagi dengan ''Besluit'' tanggal 22 Januari 1908 nomor 57, Raja Siantar Sang NahualuNaualuh dinyatakan dijatuhkan dari tahtanya selaku Raja Siantar oleh pemerintah Hindia Belanda. PemerintahanSelama kerajaanmenunggu Siantar,Tuan menungguKodim dewasa (''akil baligh''), Tuanpemerintahan Kodimkerajaan Siantar dipimpin oleh suatu Dewan Kerajaan yang terdiri dari Tuan Torialam (Tuan Marihat,) dan Tuan Riah Hata (Tuan Sidamanik) dan diketuai oleh ''Kontelir'' Simalungun.
 
Setelah dibuangnya Raja Siantar Sang Naualuh dan Perdana Menterinya Bah Bolak oleh Belanda dalampada tahun 1906 ke Bengkalis, maka sudah ratalah kini jalan untuk memaksakan Dewan Kerajaan Siantar yang diketuai ''Kontelir'' Belanda itu dan dibentuklah ''Besluit'' tanggal 29-7- Juli 1907 nomor 254 untuk membuat Pernyataan Pendek (''Korte Verklaring'') yang berisi takluknya Siantar kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Dari isi surat-surat dokumen Belanda dapatlahtersirat direkabahwa yangditurunkannya tersiratTuan bahwaSang dimakzulkannyaNaualuh dari tahta Siantar Tuan Sang Nahualu dan dibuangnya ia bersama perdana menterinya Bah Bollak ke Bengkalis 1906, adalah terutama karena backgroundlatar belakang: Ia bersama hampir seluruh Orangorang-orang Besarbesar Kerajaan Siantar adalah anti penjajahan Belanda; bahwa merembesnya propaganda Islam ke Simalungun khususnya dan Tanah Batak umumnya tidaklah disenangi oleh penjajah Belanda.
 
Pada 16 Oktober 1907 Kerajaan Siantar dinyatakan tunduk kepada Belanda oleh Tuan Torialam (Tuan Marihat) dan Tuan Riah Hata (Tuan Sidamanik), melalui suatu ''Verklaring'' (Surat Ikrar), dinyatakan tunduk kepada Belanda.
Dalam butir satu dari ''Verklaring'' yang memakai aksara Arab Melayu dengan Bahasa Melayu dan aksara Latin dengan Bahasa Belanda itu, tertulis, “:
:''Ten eerste: dat het landschap Siantar een gedeelte uitmaakt van Nederlandsch Indie en derhalve staat onder de heerschappij van Nederland..” (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda…). Masih ditambahkan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal.
: (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda). Selain itu masih ditambahkan pernyataan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
 
Surat ikrar tersebut selengkapnya sebagai berikut:
Dalam butir satu dari Verklaring yang memakai aksara Arab Melayu dengan Bahasa Melayu dan aksara Latin dengan Bahasa Belanda itu, tertulis, “
<div style="padding:1em;border:1px solid black">
 
3. '''SURAT IKRAR'''
Ten eerste: dat het landschap Siantar een gedeelte uitmaakt van Nederlandsch Indie en derhalve staat onder de heerschappij van Nederland..” (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda…). Masih ditambahkan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal.
 
Sejak Surat Ikrar Torialam dari Marihat dan Riah Hata dari Sidamanik itu, Kerajaan Siantar akhirnya di bawah pengawasan Belanda. Belanda kemudian menobatkan putra Sang Naualuh bukan dari permaisuri, yang masih teramat muda, Tuan Riah Kadim menjadi raja pengganti. Tuhan Riah Kadim yang masih polos itu kemudian diserahkan Belanda kepada Pendeta Zending Guillaume di Purba. Pada Tahun 1916, Tuhan Riah Kadim diubah namanya menjadi Waldemar Tuan Naga Huta dan diakui Belanda sebagai Raja.( Suntingan dari Muhar Omtatok , Erond Damanik dan Juandaha Raya Purba Dasuha).
 
Selain 3 partuanan yang tersebut atas masih terdapat beberapa partuaan yang lain antara lain:
# Parbalogan (tuan parbalogan op.Dja Saip Saragih Napitu) yang wilayahnya dari parmahanan hingga ke tigaras
# Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha , Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha , Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha , Toean Intan Pulo Bosar Sipolha , Tuan Kalabosar ( Dolok Maraja Sipolha ), Tuan Paraloangin ( Jambur Na Bolag Sipolha ), Tuan Parangsangbosi ( Paribuan Sipolha ) semua Keturunan Raja Naposo Damanik.
# Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha / Toean Laen / Nai Tukkup , salah satu keturunannya adalah Tuan Jahutar Damanik dan Tuan Humala Sahkuda Damanik ( Hutabolon Sipolha ) orang tua dari: Tuan Djapurba Damanik, Tuan Djabagus Damanik, Tuan Djabanten Damanik, mantan Bupati Kabupaten Simalungun, Tuan Djahormat Damanik, Mora br.Damanik, Mayun br. Damanik.
# Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha / Toean Markadim / Nai Simin , keturunannya sebagai berikut pada no 5 , 6 , 7 :
# Tuan Paraloangin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag Sipolha ) dengan laweinya Radja Israel Sinaga Prapat dari Parapat salah satu keturunannya adalah Tuan Labuhan Asmin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag berikutnya ) keturunannya adalah Prof.DR SC Reynold Kamrol Damanik ( USU ) , Prof DR David Tumpal Damanik ( USA ) , Cand.DR.Ec Daulat Damanik MA. ( Jerman ).
# Tuan Parangsangbosi Damanik ( Tuan Paribuan Sipolha ) salah satu keturunannya adalah Brigjen Pol (Purn) Muller Damanik , SH ( Mantan Rektor USI P.Siantar).
# Tuan Kalabosar Damanik ( Tuan Dolok Maraja Sipolha ) salah satu keturunannya adalah Ir. Syamsirun Damanik ( mantan salah satu Direktur Kem. Pertanian RI ) , Drs Pangsa Damanik.
# Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha , salah satu keturunannya Mayjen TNI (Purn) Pieter Damanik ( Mantan Dubes RI di Philipina ) , Ir Djagunung Damanik , Revol Damanik.
# Sipintu angin (tuan op.S.Saragih Turnip) merupakan orang tua dari Saragih Ras. Yang hingga kini tugunya (tugu hoda bottar)masih terlihat di Perbatasan Panatapan Ds.Tigaras
 
DENGAN KORT VERKLARING, 16 OKTOBER 1907, BELANDA MEMBAGI KERAJAAN SIANTAR MENJADI 37 PERBAPAAN dan tuan SAUADIM, DAMANIK KE XV, PERBAPAAN DARI BANDAR diangkat BELANDA MENJADI RAJA SIANTAR yang berakhir sampai tahun Revolusi Simalungun 1946.
 
3. SURAT IKRAR
 
Bahwa ini ikrar kami :
 
Bahwa ini ikrar kami :
Si Tori Alam , Tuan Marihat dan Si Ria Hata Tuan Sidamanik.
 
Yaitu : bersama masuk komisi pemerintahan jajahan negeri Siantar mengaku tiga perkara yang tersebut di bawah ini , yaitu :
 
 
Pasal yang pertama.
 
Bermula ikrar kami bahwa sesungguhnya negeri Siantar jadi suatu bahagian daripada Hindia Nederland , maka takluklah negeri Siantar itu kepada kerajaan Belanda , maka wajiblah atas kami selama-lamanya bersetia kepada Baginda Sri Maharaja Belanda dan kepada wakil baginda yaitu Sri Paduka yang dipertuan besar Gubernur Jenderal Hindia Nederland , maka oleh Sri Paduka yang dipertuan besar Gubernur dikurniakan kepada kami jabatan pemerintahan di dalam Negeri Siantar.
 
 
Pasal yang kedua.
 
Maka mengakulah dan berjanjilah kami , bahwa kami tiada akan membicarakan suatu apa dari pada ikwal kami dengan Raja - raja yang asing , melainkan musuh Baginda Sri Maharaja itu musuh kami , begitu juga sahabat Sri Maharaja Belanda itu Sahabat kami adanya.
 
 
Pasal yang ketiga.
 
Bahwa mengakulah dan berjanjilah kami , bahwa sesungguhnya segala peraturan hal ikwal Siantar , baik yang telah diaturkan , baik yang akan diikrarkan oleh atau dengan nama Baginda Sri Paduka yang dipertuan besar Gubernur Jenderal Hindia Nederland atau wakilnya semua pengaturan itu kami hendak menjalankan akan segala perintah yang diperintahkan kepada kami , baik oleh Sri paduka yang dipertuan besar Gubernur Jenderal baik oleh wakilnya , semua perintah itu kami hendak menurutkan juga adanya. Demikianlah Ikrar yang telah kami mengaku dengan bersumpah di Pematang Siantar pada enam belas Oktober 1907, dan tersurat tiga helai yang sama bunyinya.
 
Si Tori Alam
 
Si Ria Hata ( Anggota dari komisi Kerajaan Siantar )
 
( Anggota dari komisi Kerajaan Siantar )
Disaksikan oleh Si Jure Lucan O'Brien , Controleur Simalungun. Ikrar ini disyahkan dan dikuatkan pada tanggal 22 Januari, 1908.
 
 
Gubernur Jenderal Hindia Belanda
 
Baris 99 ⟶ 92:
 
( V.Heutz )
</div>
 
 
Sejak Surat Ikrar Torialam dari Marihat dan Riah Hata dari Sidamanik itu, Kerajaan Siantar akhirnya di bawah pengawasan Belanda. Belanda kemudian menobatkan putra Sang Naualuh bukan dari permaisuri, yang masih teramat muda dan bukan dari permaisurinya, Tuan Riah Kadim, menjadi raja pengganti. TuhanTuan Riah Kadim yang masih polos itu kemudian diserahkan Belanda kepada Pendeta Zending Guillaume di Purba. Pada Tahun 1916, Tuhan Riah Kadim diubah namanya menjadi Waldemar Tuan Naga Huta dan diakui Belanda sebagai Raja.( Suntingan dari Muhar Omtatok , Erond Damanik dan Juandaha Raya Purba Dasuha).
4. Proces - Verbal / Berita Acara.<ref>Jahutar Damanik, NPV: 2.029.293, Raja Sang Naualuh , Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa Indonesia , Medan, medio 1981 cetak ulang tahun 1987</ref>
 
Dengan ''Korte Verklaring'', 16 Oktober 1907 tersebut, Belanda juga membagi kerajaan Siantar menjadi 37 Perbapaan dan tuan Sauadim, Damanik ke XV. Perbapaan dari Bandar diangkat Belanda menjadi Raja Siantar yang berakhir sampai Revolusi Simalungun di tahun 1946.
Pada hari ini tanggal 16 Oktober 1907 hadir di hadapan saya Jure Lucan O'Brien . Controleur Simalungun.
 
 
4.''Korte ProcesVerklaring'' tersebut dituangkan dalam proses - Verbal / Berita Acara. sebagai berikut:<ref>Jahutar Damanik, NPV: 2.029.293, Raja Sang Naualuh , Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa Indonesia , Medan, medio 1981 cetak ulang tahun 1987</ref>
 
<div style="padding:1em;border:1px solid black">Pada hari ini tanggal 16 Oktober 1907 hadir di hadapan saya Jure Lucan O'Brien . Controleur Simalungun.
 
Op heden , den Zestienden october negentien honderd en zevend , voor mij , J.L.O'Brien , Controleur van Simeloengoen.
Baris 126 ⟶ 125:
# Si Djibang , Toean Van Dolok Malela
# Si Djandiain , Toean Van Silo Bajoe
# Si Lampot , Toean Van Djorlang HataranHoeloean
# Si Djanji-arim , Toean Van Maligas Bandar
# Si Djadi , Toean Van Sakuda
Baris 143 ⟶ 142:
# Si Marihat , Toean Van Perbalogan
# Si Pinggan , Toean Van Hoeta Bajoe
# Si Djoegmahita , Toean Van Manggoetoer
 
Dimana mereka sebagai para kepala kerajaan / perbapaan , dihadapan saya telah menerangkan dan bersetuju dengan keterangan yang dibuat ini hari oleh komisi kerajaan Siantar dengan kehadirannya atas sumpah dan dikuatkan dalam ikrar ini.
Baris 155 ⟶ 154:
 
(Jure Lucan O'Brien)
</div>
 
 
=== Partuanan ===
Selain 3 partuanan yang tersebut ataskemudian masih terdapatmuncul beberapa partuaanpartuanan yanglainnya lainyaitu antara lain:
#Parbalogan
#*Tuan Parbalogan (tuan parbalogan opOp.Dja Saip Saragih Napitu), yang wilayahnya dari parmahanan hingga ke tigaras.
#Sipolha
#*Semua Keturunan Raja Naposo Damanik:
#*#Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha / Toean Laen / Nai Tukkup
# Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha / Toean Laen / Nai Tukkup , salah*#*Salah satu keturunannya adalah Tuan Jahutar Damanik dan Tuan Humala Sahkuda Damanik ( Hutabolon Sipolha ) orang tua dari: Tuan Djapurba Damanik, Tuan Djabagus Damanik, Tuan Djabanten Damanik, mantan Bupati Kabupaten Simalungun, Tuan Djahormat Damanik, Mora br.Damanik, Mayun br. Damanik.
#*#Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha
#*#Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha
#*#Toean Intan Pulo Bosar Sipolha
#*#Tuan Kalabosar (Dolok Maraja Sipolha)
#*#Tuan Paraloangin (Jambur Na Bolag Sipolha)
#*#Tuan Parangsangbosi (Paribuan Sipolha)
#*# Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha / Toean Markadim / Nai Simin , keturunannya sebagai berikut pada no 5 , 6 , 7 :
#*#*Keturunannya: Tuan Paraloangin Damanik, Tuan Parangsangbosi Damanik, Tuan Kalabosar Damanik
#*#Tuan Paraloangin Damanik (Tuan Jambur Na Bolag Sipolha)
#*#*''Lawei''-nya Tuan Paraloangin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag Sipolha ) dengan laweinyayaitu Radja Israel Sinaga Prapat dari Parapat, salah satu keturunannya adalah Tuan Labuhan Asmin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag berikutnya ), yang keturunannya adalah Prof.DR SC Reynold Kamrol Damanik ( USU ) , Prof. DR. David Tumpal Damanik ( USA ) , Cand.DR.Ec Daulat Damanik MA. ( Jerman ).
#*#Tuan Parangsangbosi Damanik ( Tuan Paribuan Sipolha )
# Tuan Parangsangbosi Damanik ( Tuan Paribuan Sipolha ) salah*#*Salah satu keturunannya adalah BrigjenBrigjend. Pol. (Purn) Muller Damanik , SH ( Mantan Rektor USI P.Siantar).
#*#Tuan Kalabosar Damanik ( Tuan Dolok Maraja Sipolha )
# Tuan Kalabosar Damanik ( Tuan Dolok Maraja Sipolha ) salah*#*Salah satu keturunannya adalah Ir. Syamsirun Damanik ( mantan salah satu Direktur Kem.Kementrian Pertanian RI ) ,dan Drs. Pangsa Damanik.
#*#Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha
# Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha , salah*#*Salah satu keturunannya Mayjen TNI (Purn) Pieter Damanik ( Mantan Dubes RI di Philipina ) , Ir. Djagunung Damanik , dan Revol Damanik.
# Sipintu Angin (tuan op.S.Saragih Turnip)
# Sipintu angin (tuan op.S.Saragih Turnip) merupakan*Merupakan orang tua dari Saragih Ras. Yangyang hingga kini tugunya (tugu hodaHoda bottarBottar) masih terlihat di Perbatasanperbatasan Panatapan Ds. Tigaras.
 
Partuanan-partuanan ini tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Belanda saat itu, di daerah dilakukan perlawanan perlawanan kecil secara bergerilya.
Baris 181 ⟶ 208:
 
[[Berkas:PatungSimalungunBudha.jpg|thumb|150px|Patung Sang Budha menunggang Gajah koleksi Museum Simalungun, yang menunjukkan pengaruh ajaran Budha pada Masyarakat Simalungun.]]
Ajaran [[Hindu]] dan [[Budha]] juga pernah mempengaruhimemengaruhi kehidupan di Simalungun, hal ini terbukti dengan peninggalan berbagai [[patung]] dan [[arca]] yang ditemukan di beberapa tempat di Simalungun yang menggambarkan makna [[Trimurti]] (Hindu) dan [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] yang menunggangi [[Gajah]] (Budha).
 
== Marga ==
Baris 207 ⟶ 234:
==== '''Raja Banua Purba''' bermarga Purba ====
{{main|Purba}}
'''Purba''' menurut bahasa berasal dari [[bahasa SansekertaSanskerta]] yaitu ''Purwa'' yang berarti timur, gelagat masa datang, pegatur, pemegang Undang-undang, tenungan pengetahuan, cendekiawan/sarjana.
 
==== '''Raja Saniang Naga''' bermarga Sinaga ====
{{main|Sinaga}}
'''Sinaga''' berarti ''Simada Naga'', dimana Naga dalam mitologi dewa dikenal sebagai penebabpenyebab Gempa dan Tanah Longsor.
 
=== Marga-marga perbauran ===
Baris 261 ⟶ 288:
 
{{Marga simalungun}}
{{Suku bangsa di Indonesia}}
 
[[Kategori:Simalungun|Suku Simalungun]]
[[Kategori:Batak|Suku Simalungun]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Batak Simalungun]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sumatera Utara]]
 
[[en:Simalungun people]]
[[fr:Batak Simalungun]]
[[jv:Suku Batak Simalungun]]