Kortikosteroid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sulfa Hasanah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sulfa Hasanah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Pada [[jaringan otot]], kortikosteroid dengan konsentrasi yang setimbang, diperlukan bagi metabolisme pemeliharaan. Berubahnya kesetimbangan tersebut dapat menyebabkan berbagai kelainan, misalnya peningkatan [[aldosteron]] akan menyebabkan simtoma [[hipokalemia]] yang membuat [[otot]] menjadi tidak bertenaga, sedangkan kadar [[glukokortikoid]] yang tinggi akan menyebabkan degradasi otot melalui [[lintasan metabolisme|lintasan]] [[katabolisme]] [[protein]].
 
Kortikosteroid juga berdampak pada [[sistem saraf]] secara tidak langsung dalam banyak hal. Adanya peningkatan [[eksitabilitas]] [[otak]] pada simtoma hiperkortisisme dan setelah terapi mineralokortikoid, lebih disebabkan oleh ketidaksetimbangan elektrolit daripada perubahan konsentrasi [[sodium]]. Kortikosteroid juga meningkatkan [[hemoglobin]] dan [[sel darah merah]], mungkin disebabkan oleh melemahnya mekanisme [[eritrofagositosis]]. Efek ini terlihat sebagai simtoma [[polisitemia]] pada [[sindrom Cushing]] dan, [[anemia]] normokromik ringan pada [[penyakit Addison]].
 
Kortikosteroid juga meningkatkan [[hemoglobin]] dan [[sel darah merah]], mungkin disebabkan oleh melemahnya mekanisme [[eritrofagositosis]]. Efek ini terlihat sebagai simtoma [[polisitemia]] pada [[sindrom Cushing]] dan, [[anemia]] normokromik ringan pada [[penyakit Addison]].
 
== Rujukan ==