Kota Lama Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zakiakhmad (bicara | kontrib)
Zakiakhmad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Kota Lama Semarang''' adalah suatu kawasan di [[Semarang]] yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng ''Vijhoek''. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : ''Heeren Straat''. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut ''De Zuider Por''.<ref>{{cite web |url=http://info.indotoplist.com/?YldWdWRUMWtaWFJoYVd3bWFXNW1iMTlwWkQwNU1RPT0= | title=Kawasan Kota Lama Semarang |date=16 Juni 2012}}</ref>
 
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial [[Belanda]] lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. DitempatDi tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.
==Bangunan di Kota Lama Semarang==
Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah