Islam di Korea: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23:
Namun, karena isolasi politik dan geografis Korea selama periode Joseon, Islam harus menghilang di Korea yang pada saat itu diperkenalkan kembali pada abad ke-20. Hal ini diyakini bahwa banyak praktik-praktik keagamaan dan ajaran tidak dapat bertahan.<ref name="Baker"/> Namun, pada abad ke-19, pemukim Korea di [[Manchuria]] melakukan kontak kembali dengan Islam, ini menjadi Muslim Korea pertama di zaman modern.<ref name="SeoulCity">{{cite web|url=http://english.seoul.go.kr/today/about/about_09way.htm|work=Seoul City government website|title=About Seoul: Way of Life|accessdate=2006-03-20}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot}}</ref>
Catatan paling awal dari Muslim
==
Selama Perang Korea, [[Turki]] mengirim sejumlah besar pasukan untuk membantu [[Korea Selatan]] di bawah perintah [[PBB]], yang disebut [[Brigade Turki]]. Selain kontribusi mereka di medan perang, Turki juga membantu dalam pekerjaan kemanusiaan, membantu mengoperasikan sekolah selama waktu perang untuk anak yatim korban perang. Tak lama setelah perang, beberapa orang Turki yang bertugas di Korea Selatan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB mulai mengajar di Korea tentang Islam. Pada awal mengubahnya mendirikan [[Korea Muslim Society]] pada tahun 1955, pada saat di mana masjid pertama di Korea Selatan didirikan.<ref name="SeoulCity"/> Korea Muslim Society tumbuh cukup besar untuk menjadi [[Korea Muslim Federation]] pada tahun 1967.<ref name="Baker"/>
== Saat ini ==
Pada tahun 1962, pemerintah [[Malaysia]] menawarkan hibah sebesar US$ 33.000 untuk sebuah masjid yang akan dibangun di Seoul. Namun, rencana itu tergelincir karena [[inflasi]]. Tidak sampai 1970-an, ketika hubungan ekonomi Korea Selatan dengan banyak negara Timur Tengah menjadi menonjol, menunjukkan bahwa minat terhadap Islam mulai bangkit kembali. Beberapa [[orang Korea di Arab Saudi|warga Korea yang bekerja di Arab Saudi]] masuk Islam, ketika mereka menyelesaikan masa tugas kerja mereka dan kembali ke Korea, mereka didukung sejumlah Muslim penduduk asli.<ref name="Baker"/>
Sebelum ini pembentukan formal dari SD, sebuah madrasah bernama Madrasah Sultan Bin Abdul Aziz
Banyak Muslim Korea
Dalam [[Arirang (jaringan TV) | Arirang TV]], sebuah stasiun Korea juga melakukan laporan 9 menit pada Imam Hak Ap-du dan Islam di Korea.<ref>http://www.youtube.com/watch?v=05ROUDTAo-M</ref>▼
▲Dalam [[Arirang (TV jaringan
{{reflist}}▼
==
▲{{reflist|2}}
=== Sumber ===
* {{cite journal|last=Baker|first=Don|title=Islam Struggles for a Toehold in Korea |journal=Harvard Asia Quarterly|date=Winter 2006|url=http://www.asiaquarterly.com/content/view/167/|accessdate=2007-04-23}}
*Kwon, Young-pil. (1991). Ancient Korean art and Central Asia: Non-Buddhist art prior to the 10th century. ''Korea Journal 31''(2), 5-20. [http://www.ekoreajournal.net/archive/detail.jsp?BACKFLAG=Y&VOLUMENO=31&BOOKNUM=2&PAPERNUM=1&SEASON=Summer&YEAR=1991]
*Lee, Hee-Soo. (1991). Early Korea-Arabic maritime relations based on Muslim sources. ''Korea Journal 31''(2), 21-32. [http://www.ekoreajournal.net/archive/detail.jsp?BACKFLAG=Y&VOLUMENO=31&BOOKNUM=2&PAPERNUM=1&SEASON=Summer&YEAR=1991]
==
*[http://www.koreaislam.org/e-index.php Korea Muslim Federation]
*[http://msa.kaist.ac.kr/ Korea Advanced Institute of Science and Technology ( KAIST ) - Muslim Students Association ( MSA )]
|