Jenglot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k ~ tanpa rujukan
Gokilito (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
Legenda jenglot juga diangkat ke dunia hiburan, terutama untuk tema misteri dan supranatural. Film Indonesia berjudul ''[[Jenglot Pantai Selatan]]'' disutradarai oleh [[Rizal Mantovani]], dirilis pada Februari 2011.
 
==kisruh jenglot==
 
Menurut Abas Soegiono, jenglot ditemukan saat sejumlah paranormal alias dukun melakukan tirakat di Wlingi, [[Jawa Timur]] tahun 1972.
 
Jenglot yang dipamerkan waktu itu ada empat, masing-masing disebut sebagai jenglot, yang konon berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya. Yang lain lagi adalah Bethoro Karang, pria juga, konon bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan dan lain-lain. Lalu Bethoro Katon, konon berjenis kelamin wanita, di mana selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai pengasih.
 
Yang terakhir, Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman, mempunyai padepokan Kendali Sodo. Jenglot sendiri menurut Abas adalah benda mati, bukan makhluk hidup. Meski jenglot bukan makhluk hidup, tetapi daya spiritual jenglot tetap hidup. Karena itu jenglot “harus diberi makan”. Makanan jenglot adalah darah berjenis O dan minyak wangi.
 
 
 
 
== Catatan kaki ==