Dolopo, Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|luas=- km²
|penduduk=-
|kelurahan= 1012.
|nama camat=Drs. Benny Adi Wijaya MSi.
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=Jawa Timur
}}
'''Dolopo''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Madiun]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kecamatan inini meliputiterbagi menjadi 12 kelurahan/desa, dimana 3 kelurahan di daerah perkotaanyakni Dolopo, Bangunsari dan [[Mlilir]], dandi daerah perkotaan, sembilan desa yakni Ketawang, [[Doho]], Lembah, Glonggong, Candimulyo, Suluk, Bader, Belimbing dan Kradenan yang tergolong daerah pedesaan.
 
Dolopo merupakan daerah pertanian, baik pertanian sawah dengan irigasi teknis, sawah tadah hujan, tanah pekarangan dan hutan jati milik perum Perhutani. Pengairan taknis bersumber dari telaga Ngebel [[Ponorogo]] melalui bendungan Gombal di [[Mlilir]].
 
Di desa Glonggong terdapat [[Taman Rekreasi Umbul]]. di tempatDi tersebutsini terdapat sumber air belerang, tempattaman bermainbermaain anak-anak dan kebun binatang mini. Di dukuh Ngurawan terdapat sebuah situs yang merupakan bagian dari [[Sejarah kabupaten Madiun|Sejarah Madiun]].
 
Desa Ketawang terkenal dengan home industri krupuk nya serta merupakan salah satu lumbung padi yang dominan untuk daerah kabupaten Madiun. Suluk dan Bader penghasil buah-buahan antara lain manggis, durian dan menteng.
Baris 21:
 
 
Daerah ini dikenal sebagai daerah santri karena terdapat banyak pesantren desa. Dolopo telah memiliki sebuah SMA Negeri di Dolopo, 2 SMP Negeri di Bangunsari dan Dolopo dan 1 Tsanawiyah Negeri di desa [[Doho]].
 
 
Daerah ini dikenal sebagai pasar [[durian]] di Madiun dan sekitarnya, namun asal buah tersebut dari daerahdari lainkecamatan (terutamaDagangan daridan kecamatan Ngebel kabupaten [[Ponorogo)]].
 
{{Kabupaten Madiun}}