Alexander Aan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Sebelum ditangkap, Alexander adalah seorang pegawai negeri di [[Pulau Punjung]], [[Sumatra Barat]].<ref name=AI /> Walaupun dibesarkan sebagai seorang Muslim, Alexander mulai tidak memercayai keberadaan Tuhan pada umur 11 tahun,<ref name=G35 /> dan berhenti mengikuti ritual religius pada tahun 2008. Pada Januari 2012, ia mengunggah komentar bahwa "Tuhan itu tidak ada" di kelompok ateis di [[Facebook]] yang ia dirikan. Komentarnya juga mempertanyakan pertanyaan klasik dalam [[teodisi]], yaitu mengenai keberadaan Tuhan yang maha pengasih dan kejahatan.<ref name=T256>{{cite web |url=http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/indonesia/9027145/Atheist-Indonesian-in-protective-custody-after-being-beaten-by-mob.html |title=Atheist Indonesian in protective custody after being beaten by mob |author=Ian McKinnon |date=20 January 2012 |work=The Telegraph |accessdate=25 June 2012}}</ref> Selain itu, Aan menyatakan [[surga]], [[neraka]], [[malaikat]], dan [[setan]] sebagai sebuah "[[mitos]]",<ref name=JP146/> dan ia juga mengunggah artikel yang mendeskripsikan [[Muhammad]] sebagai tokoh yang "tertarik kepada menantu perempuannya" dan komik yang menggambarkan Muhammad sedang berhubungan seks dengan seorang budak perempuan.<ref name=AFP146 />
Tindakannya tersebut di dunia maya dilihat oleh [[Majelis Ulama Indonesia]], yang melaporkannya ke polisi karena [[penistaan agama]].<ref name=T256 />{{efn|Indonesia, walaupun mendukung [[kebebasan beragama]], hanya mengakui enam agama: [[Islam]], [[Katolik]], [[Protestan]], [[Konfusius]], [[Buddhisme]], dan [[Hinduisme]]. Agama minoritas seringkali ditekan.<ref name="kompas"/>}}
Awalnya ia dipenjara di [[Padang]], namun karena dipukuli oleh teman seruangannya, Alexander dipindah ke penjara lain. Alexander lalu menyatakan permintaan maaf atas konten yang ia unggah di facebook dan masuk Islam.<ref name=G35>{{cite web |url=http://www.guardian.co.uk/world/2012/may/03/indonesia-atheists-religious-freedom-aan |title=Indonesia's atheists face battle for religious freedom |author=Kate Hodal |date=3 May 2012 |work=The Guardian |accessdate=25 June 2012}}</ref>
|