Petis runting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k coba, added wikify tag using AWB
Baris 4:
 
==Gambaran Petis Runting==
Kalau Gajahmati boleh punya Nasi Gandul, Kemiri boleh punya Soto Ayamnya, sekarang Desa Runting, Pati, Jawa Tengah terkenal dengan Petis Kambing nya.
ekilas, menu ini seperti gulai, kuahnya sedikit gelap. Namun saat anda menyantapnya, ada sensasi banyak butiran kenyal hangat yang lumer, ketika kuah sudah masuk dalam mulut. Ada beberapa potong bagian kambing yang menyembul di kuah, namun kebanyakan gajih atau lemak serta tulang kambing. Sensasi lainya saat menyantap petis kambing adalah kita rela sedikit repot menghisap tulang untuk mengambil sumsumnya. Hmmm! kata orang, kita hampir tidak bisa mengetahui dari bagian mana kelezatan muncul. Umumnya, para penikmat petis kambing menyantapnya dengan sate kambing, tanpa nasi.Segarnya petis kambing ini tergolong murah, hanya lima ribu rupiah per porsi. Maka tak heran jika para pelanggannya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari petani, hingga para pejabat.Makanan petis kambing merupakan makanan tradisional asal Desa Runting, Pati, Jawa Tengah dan saat ini telah berkembang hingga ke beberapa desa di sekitarnya.Warung milik ibu Darmini yang cukup sederhana ini misalnya, dalam sehari bisa menghabiskan satu ekor kambing muda dan 8 Kilogram tetelan atau tulang kambing. Warungnya mulai buka jam 9 pagi dan biasanya sudah habis sebelum jam 1 siang.Menurut Darmini, bumbu untuk membuat petis kambing hampir sama dengan gulai, yaitu cabe, merica , jinten, bawang merah dan bawang putih. Namun ada tambahan bumbu lagi yaitu tepung beras dan gula jawa. Kambingnya juga harus kambing muda, sehingga tidak prengus, atau berbau menyengat. Kenikmatan petis kambing ini karena menggunakan resep kambing muda’, ujarnya. Jika anda penggemar masakan daging kambing, belum lengkap kalau belum merasakan petis kambing. Maka datanglah ke pati, dan nikmati petis kambing, yang rasanya tak kalah dibandingkan gulai.
 
Gajahmati boleh punya Gandul. Kemiri bisa memiliki Soto. Kalau Runting? Ada Petis. Lengkap sudah. Gajahmati bawa sapi, Kemiri raja ayam, dan Runting jagonya kambing. Ketiganya merupakan nama desa di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Mereka menawarkan makanan khas kebanggaan kota pantai utara Jawa ini.
 
Petis?
Ini bukan cairan pekat hitam olahan dari rebusan ikan yang mengolesi tahu goreng. Ia bukan “tahu petis” yang sudah dikenal umum. Petis yang satu ini merupakan variasi masakan daging kambing yang hampir sama dengan gulai. Bedanya, petis kambing dicampur tepung beras dan rebusan daging.
 
Sekilas, menu ini seperti gulai, kuahnya sedikit gelap. Namun saat anda menyantapnya, ada sensasi banyak butiran kenyal hangat yang lumer, ketika kuah sudah masuk dalam mulut. Ada beberapa potong bagian kambing yang menyembul di kuah, namun kebanyakan gajih atau lemak serta tulang kambing.
 
Sensasi lainya saat menyantap petis kambing adalah kita rela sedikit repot menghisap tulang untuk mengambil sumsumnya. Hmmm! kata orang, kita hampir tidak bisa mengetahui dari bagian mana kelezatan muncul. Umumnya, para penikmat petis kambing menyantapnya dengan sate kambing, tanpa nasi.
 
Segarnya petis kambing ini tergolong murah, hanya lima ribu rupiah per porsi. Maka tak heran jika para pelanggannya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari petani, hingga para pejabat.
 
Makanan petis kambing merupakan makanan tradisional asal Desa Runting, Pati, Jawa Tengah dan saat ini telah berkembang hingga ke beberapa desa di sekitarya.
 
Bumbu untuk membuat petis kambing hampir sama dengan gulai, yaitu cabe, merica , jinten, bawang merah dan bawang putih. Namun ada tambahan bumbu lagi yaitu tepung beras dan gula jawa. Kambingnya juga harus kambing muda, sehingga tidak prengus, atau berbau menyengat. Kenikmatan petis kambing ini karena menggunakan resep kambing muda.
 
Jika anda penggemar masakan daging kambing, belum lengkap kalau belum merasakan petis kambing. Maka datanglah ke pati, dan nikmati petis kambing, yang rasanya tak kalah dibandingkan gulai.
 
==Resep Petis Kambing Runting==