Puri Anom Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.254.218.180 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Nararya16
Baris 19:
# [[Arya Beleteng]] berkuasa di [[Pacung, Tejakula, Buleleng|Desa Pacung]]
 
Kerajaan Tabanan berdiri pada tahun 1343 Masehi, pada zaman penjajahan Belanda, raja Puri Singasana Tabanan ( [[Puri Agung Tabanan]] ) [[Ida I GustiCokorda Ngurah Rai Perang]], tewas [[puputan]] bersama putra mahkota di [[Kerajaan Badung|Badung]] sesaat setelah [[Perang Puputan Badung]] terjadi pada tahun 1906 karena tidak sudi untuk menyatakan tunduk kepada penjajah [[Belanda]]. Putri –putri beliau yang tersisa kemudian pindah ke Puri Anom Tabanan pada tahun 1910, [[Sagung Ayu Oka]] Menikah dengan Kramer, clerk kontrolir Belanda, [[Sagung Ayu Putu]] menikah dengan [[I Gusti Ngurah Anom]] di Puri Anom Saren Taman (Sekarang disebut Puri Anom Saren Kawuh)
 
Puri Anom Tabanan didirikan pada masa pemerintahan [[Ida I GustiCokorda Ngurah Agung Tabanan]], raja yang ke-19, yang berkuasa pada tahun 1810 – 1843. Ia memerintahkan putranya yang masih muda (Anom) untuk membangun istana baru tepat di sebelah utara puri kerajaan sehingga itu mungkin yang menyebabkan istana itu kemudian disebut sebagai Puri Anom yang dapat diartikan sebagai Puri Muda atau juga Puri yang baru. Sejak saat itu sampai sekarang puri ini dipakai untuk tempat tinggal dan kegiatan keluarga Raja-Raja Tabanan.
 
Pada bulan Agustus tahun 2003 Puri Anom Tabanan diresmikan oleh bupati selaku kepala pemerintah Daerah Tabanan sebagai salah satu warisan budaya dan sebagai aset Kota Tabanan yang sangat penting untuk dilestarikan. Dalam upaya itu puri dibuka untuk umum agar masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai peninggalan sejarah yang bernilai luhur.