Museum Monumen Pangeran Diponegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k patroli, added wikify tag using AWB
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Wikify|date=Juni 2012}}
 
'''Museum Monumen Pangeran Diponegoro''' adalah museum sekaligus monumen kediaman Pangeran ketika dikepung oleh pihak Belanda.
 
==Sejarah==
Museum ini menempati bekas kediaman Pangeran [[Diponegoro]] dan keluarganya. Pembangunan Museum (monumen) ini diprakarsai oleh Mayjen TNI Surono, yang kemudian dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII Diponegoro No. 99/7/1968, tanggal 2 Juli 1968 dibentuklah panitia persiapan perencanaan pelaksanaan pembangunan Monumen Pahlawan Pangeran Diponegoro di bekas rumah kediaman Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Yogyakarta. Ahli waris Pangeran Diponegoro menyetujui jika tanah peninggalan beliau didirikan monumen. Surat psrnyataan tersebut ditandatangani oleh KRT. Prodjodiningrat, Nyi Hajar Dewanfara, dan dr. SahirNitihardjo (RA. Kajafin Diponegoro).
 
Museum ini menempati bekas kediaman Pangeran [[Diponegoro]] dan keluarganya. Pembangunan Museum (monumen) ini diprakarsai oleh Mayjen TNI Surono, yang kemudian dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII Diponegoro No. 99/7/1968, tanggal 2 Juli 1968 dibentuklah panitia persiapan perencanaan pelaksanaan pembangunan Monumen Pahlawan Pangeran Diponegoro di bekas rumah kediaman Pangeran [[Diponegoro]] di Tegalrejo, [[Yogyakarta]]. Ahli waris Pangeran Diponegoro menyetujui jika tanah peninggalan beliau didirikan monumen. Surat psrnyataan tersebut ditandatangani oleh KRT. Prodjodiningrat, Nyi Hajar Dewanfara, dan dr. SahirNitihardjoSahir Nitihardjo (RA. Kajafin Diponegoro).
Pangdam VII/Diponegoro selaku pembina Rumpun Diponegoro, pada tanggal 5 Oktober 1968 menanam prasasti di dalam tanah bekas puri Pangeran Diponegoro. Prasasti tersebut berbunyi ''Ngesti Paras Gapuraning Tunggal'' yang menunjukkan angka tahun 1968 M, serta mempunyai arti filsafat "untuk mencapai cita-cita yang indah dengan jalan tenar akan terjalin suatu persatuan". Pada tanggal 9 Agustus 1969 tahap pertama bangunan induk Monumen telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]].
 
Pangdam VII/Diponegoro selaku pembina Rumpun Diponegoro, pada tanggal 5 Oktober 1968 menanam prasasti di dalam tanah bekas puri Pangeran Diponegoro. Prasasti tersebut berbunyi '''Ngesti Paras Gapuraning Tunggal''' yang menunjukkan angka tahun 1968 M, serta mempunyai arti filsafat "untuk mencapai cita-cita yang indah dengan jalan tenar akan terjalin suatu persatuan". Pada tanggal 9 Agustus 1969 tahap pertama bangunan induk Monumen telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]].
 
==Koleksi==
1. Monumen
Monumen ini sebagai bukti peristiwa pengepungan rumah Pangeran Diponegoro. Pengepungan dilakukan oleh Belanda menyebabakan tidak adanya jalan keluar. Maka salah satunya jalan keluar Pangeran Diponegoro menjebol tembok. Setelah peristiwa pengepungan dinyatakanlah Perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan Perang Jawa (Java Oorlog).
 
1. ===Monumen===
2. Benda-benda Peninggalan
Koleksi-koleksi museum berjumlah sekitar 100 buah yang terdiri dari gamelan, bandil, tameng, keris dan sejumlah benda peninggalan Pangeran Diponegoro saat bertempat tinggal di rumah ini.
 
Monumen ini sebagai bukti peristiwa pengepungan rumah Pangeran Diponegoro. Pengepungan dilakukan oleh [[Belanda]] menyebabakan tidak adanya jalan keluar. Maka salah satunya jalan keluar Pangeran Diponegoro menjebol tembok. Setelah peristiwa pengepungan dinyatakanlah Perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan [[Perang Jawa]] (Java Oorlog).
3. Padasan dan Komboran
Padasan merupakan tempayan air yang berfungsi menampung air untuk melakukan wudhu. Sedangkan Komboran berfungsi sebagai tempat minum kuda Pangeran Diponegoro.
 
2. ===Benda-benda Peninggalan===
4. Relief
 
Relief yang berada di bagian depan museum merupakan candrasengakala dimulainya Perang Jawa yaitu Butho Mekso Basuki ning Bawono yang menunjukan tahun 1825 Masehi.
Koleksi-koleksi museum berjumlah sekitar 100 buah yang terdiri dari [[gamelan]], bandil, tameng, [[keris]] dan sejumlah benda peninggalan Pangeran Diponegoro saat bertempat tinggal di rumah ini.
 
3. ===Padasan dan Komboran===
 
Padasan merupakan tempayan air yang berfungsi menampung air untuk melakukan [[wudhu]]. Sedangkan Komboran berfungsi sebagai tempat minum kuda Pangeran Diponegoro.
 
4. ===Relief===
 
Relief yang berada di bagian depan museum merupakan candrasengakala dimulainya Perang Jawa yaitu '''Butho Mekso Basuki ning Bawono''' yang menunjukan tahun 1825 Masehi.
 
5. ===Pintu Masuk===
 
5. Pintu Masuk
Di pintu masuk terdapat dua patung pahlawan dan sebuah prasati peresmian yang ditanda tangani oleh Pangdam VII/Diponegoro, Mayjend. Widodo.
 
6. ===Kereta Kuda===
 
Salah satu koleksi museum yaitu kereta yang digunakan Pangeran Diponegoro. Kereta pemberian dari HBSri Sultan [[Hamengkubuwana  II]] merupakan buatan Belanda.
 
==Bentuk Bangunan==
Baris 33 ⟶ 39:
 
== Referensi ==
 
{{Reflist}}
* {{cite book | author= | title=Pengantar Museum Yogyakarta | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan| year=2000}}
 
[[Kategori:Daftar museum]]
 
{{stub}}