Neoliberalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
Baris 36:
Perubahan kemudian terjadi seiring krisis minyak dunia tahun [[1973]], akibat reaksi terhadap dukungan [[Amerika Serikat]] terhadap [[Israel]] dalam [[perang Yom Kippur]], dimana mayoritas negara-negara penghasil minyak di [[Timur Tengah]] melakukan [[embargo]] terhadap AS dan sekutu-sekutunya, serta melipatgandakan harga minyak dunia, yang kemudian membuat para elit politik di negara-negara sekutu Amerika Serikat berselisih paham sehubungan dengan angka pertumbuhan ekonomi, beban bisnis, dan beban biaya-biaya [[sosial demokrat]] (biaya-biaya fasilitas negara untuk rakyatnya). Pada situasi inilah ide-ide [[libertarian]] sebagai wacana dominan, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri tapi juga di tingkat global di [[IMF]] dan [[World Bank]].
 
Pada [[1975]], di [[Amerika Serikat]], [[Robert NozickNozickicicik mbum mbum ]] mengeluarkan tulisan berjudul "''[[Anarchy, State, and Utopia]]''", yang dengan cerdas menyatakan kembali posisi kaum [[minimalis|ultra minimalis]], [[libertarian|ultra libertarian]] sebagai retorika dari lembaga pengkajian universitas, yang kemudian disebut dengan istilah "[[Reaganomics]]".
 
Di [[Inggris]], [[Keith Joseph]] menjadi arsitek "[[Thatcherisme]]". Reaganomics atau Reaganisme menyebarkan retorika kebebasan yang dikaitkan dengan pemikiran [[Locke]], sedangkan Thatcherisme mengaitkan dengan pemikiran liberal klasik [[Mill]] dan [[Adam Smith|Smith]].