Ciung Wanara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
Baris 80:
Ciung Wanara mengambil telur itu, pergi ke hutan seperti yang diperintahkan oleh sang orang tua, tetapi ia tidak dapat menemukan unggas. Ia menemukan Nagawiru yang baik kepada dia dan yang menawarkan dia untuk menetas telur. Dia meletakkan telur di bawah naga itu dan taklama setelah menetas, anak ayam tumbuh dengan cepat. Ciung Wanara memasukkannya ke dalam keranjang, meninggalkan orang tua dan istrinya dan memulai perjalanannya ke Galuh.
 
Di ibukota Galuh, [[sabung ayam]] adalah sebuah acara olahraga besar, baik raja dan rakyatnya menyukainya. Raja Barma Wijaya memiliki [[ayam jago]] sengityang besar dan tak terkalahkan bernama Si Jeling. DemiDalam harga dirinyakesombongannya, ia menyatakan bahwa ia akan mengabulkan keinginan apapun kepada pemilik ayam yang bisa mengalahkan ayam juara nyajuaranya.
 
Saat tiba, anak ayam Ciung Wanara sudah tumbuh menjadi ayam petarung yang kuat. Sementara Ciung Wanara sedang mencari pemilik keranjang, ia ikut ambil bagian dalam turnamen adu ayam kerajaan. Ayam nyaAyamnya tidak pernah kalah. Kabar tentang anak muda yang ayam jantannya selalu menang di sabung ayam juga mencapai Prabu Barma Wijaya yang memerintahkan Uwa Batara lengser untuk menemukan pemuda itu. Orang tua segera belajarmenyadari bahwa ia adalah putra Dewi Naganingrum lama yang telah lama hilang, terutama ketika Ciung Wanara menunjukkan padanya keranjang di mana ia telah dilemparkan ke sungai. Uwa Batara Lengser mengatakan pada Ciung Wanara bahwa raja telah memerintahkan hal tersebut selain menuduh ibunya telah melahirkan seekor anjing.
 
"Jika ayam kamu menang melawan ayam raja, mintalah saja kepadanya setengah dari kerajaan sebagai hadiah kemenangan kamu."
 
Keesokan paginya Ciung Wanara muncul di depan Prabu Barma Wijaya dan menceritakan apa yang telah diusulkan Lengser. Raja setuju karena dia yakin akan kemenangan ayam jantannya yang disebut Si Jeling. Si Jeling sedikit lebih besar dari ayam jago Ciung Wanara, namun ayam Ciung Wanara lebih kuat karena dierami oleh naga Nagawiru. Dalam [[olahragapertarungan berdarah]] ini, ayam sang Raja kehilangan nyawanya dalam pertarungan dan raja terpaksa memenuhi janjinya untuk memberikan Ciung Wanara setengah dari kerajaannya.
 
=== Perang saudara ===