Mei Xin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
k Antapurwa memindahkan halaman Mei Shin ke Mei Xin: menyesuaikan dengan ejaan pinyin Mandarin, karena Shin bukan kosakata Cina, melainkan kosakata Jepang.
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
== Perjalanan Hidup dan Kisah Memilukan Mei Xin ==
 
[[Mpu Ranubhaya]], seorang ahli pembuat senjata sakti yang merupakan Guru Kanuragan dari [[Arya Kamandanu]] yang kala itu diculik dan dibawa berlayar dan menjadi tawanan [[Kubilai Khan|Kaisar Kubilai Khan]], penguasa [[Dinasti Yuan]] di negeri [[Mongolia]], dipaksa membuat senjata sakti sebagai syarat kebebasan atas dirinya. Demi menyelamatkan pedang tersebut dari orang-orang yang berwatak jahat, pedang pusaka tersebut akhirnya diserahkan oleh Mpu Ranubhaya kepada pasangan pendekar suami-istri bernama [[Lo Shi Shan]] dan [[Mei Shin]]Xin ini.
 
Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke [[Tanah Jawa]]. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini pun menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Dalam sebuah pertarungan Lou Shi San terluka parah akibat terkena Aji Segara Geni milik Mpu Tong Bajil. Namun untunglah Arya Kamandanu yang sedang mengembara datang menolong. Sayang, jiwa Lou Shi San sudah tidak tertolong lagi. Setelah beberapa hari diobati dia pun meninggal.
 
Mei ShinXin yang sangat berduka karena kehilangan suami tercintanya kini hidup terlunta-lunta dalam kehampaan, ia selalu hidup dalam bayang-bayang mendiang suaminya, Lou Shi San. Jiwanya begitu labil, Fisiknya menjadi lemah, Ia hampir saja putus asa dan berniat mengakhiri hidupnya. Untunglah Arya Kamandanu datang menolong, Kamandanu berhasil mencegah ketika Mei ShinXin hendak membiarkan dirinya jatuh kedalam jurang. Dengan sabar, tak henti-hentinya kamandanu berusaha membangkitkan semangat Mei ShinXin. Setiap kesempatan kamandanu selalu berbagi cerita tentang bagaimana menghayati, mensyukuri dan menjalani arti hidup yang sesungguhnya sebagai anugerah yang diberikan oleh yang Maha Kuasa. Sedikit demi sedikit semangat Mei ShinXin muncul kembali. Karena Kamandanu lah Mei ShinXin mempunyai harapan kembali. Akhirnya, dalam kebersamaan mereka, lama kelamaan benih-benih cinta mulai bersemi di hati.
Kamandanu pun berhasil membujuk Mei ShinXin untuk turut serta pulang kerumah orangtunya di desa Kurawan.
 
Sementara itu, prajurit-prajurit Kediri yang menginginkan pedang sakti Naga Puspa dibawah pimpinan Mpu Tong Bajil masih saja terus memburu Mei ShinXin. Karena tidak ingin menyusahkan Kamandanu diam-diam Mei ShinXin pergi.
Kemudian Mei ShinXin bertemu dengan Arya Dwipangga yang waktu itu sudah beristrikan Nari Ratih. Mei ShinXin tahu kalau Arya Dwipangga mencintainya. Namun dia tidak menanggapinya. Syair-syair Arya Dwipangga hanya dianggap angin lalu saja. Namun obat perangsang membuat Mei ShinXin tidak sadar, sehingga dia dinodai Arya Dwipangga.
Untunglah Arya Kamandanu mau bertanggung jawab. Dengan hati yang luka Kamandanu menikahi Mei ShinXin. Mei ShinXin lalu menyerahkan Pedang Nagapuspa pada Arya Kamandanu.
Ketika rumah Empu Hanggareksa diserbu Prajurit Kediri, Mei ShinXin berhasil lolos. Kembali dia ddikejar-kejar oleh prajurit Kediri. Namun Mei ShinXin diselamatkan oleh Nini Raga Runting dan Kaki Tamparoang. Mereka adalah sepasang pendekar tua yang mempuni. Nini Ragarunting terkenal dengan senjata andalannya yaitu Selendang Kuning. Sedangkan Kaki Tamparoang terkenal dengan senjatanya yaitu Ikat Kepala Gledek.
Kaki Tamparoang dan Nini Ragarunting berhasil mempertemukan kembali Mei ShinXin dan Kamandanu. Selama beberapa waktu Mei ShinXin dan Kamandanu bisa hidup bersama.
Kamandanu tertarik untuk menjadi prajurit Majapahit. Tak Lama setelah Kamandanu pergi, Dewi Sambi dan anak buahnya datang ke lereng Gunung Arjuno dan menyerang tempat tinggal Mei ShinXin. Mei ShinXin kembali bertarung melawan Dewi Sambi. Mei ShinXin terluka parah dan jatuh ke dalam jurang setelah terkena Aji Tapak Wisa milik Dewi Sambi. Untunglah Ayu Wandira dan Panji Ketawang diselamatkan oleh Nini Raga Runting dan Kaki Tamparoang. Kelak Ayu Wandira menjadi murid Nini Raga Runting dan mewarisi jurus Emban Gendong Momongan.
 
Mei ShinXin ditemukan oleh Tabib Wong Yin dan anak angkatnya Ratanca yang saat itu sedang mencari daun-daunan untuk obat. Mei ShinXin kemudian dibawa ke tempat Tinggal Tabib Wong Yin. Di sana Mei ShinXin disembuhkan dari luka-lukanya. Mei ShinXin tertarik dengan ilmu pengobatan. Dia lalu belajar ilmu pengobatan pada Tabib Wong Yin. Selain ilmu pengobatan, Mei ShinXin juga mendapat satu ilmu yang bernama ilmu kabegjan, yaitu sebuah ilmu yang bisa melindungi diri dari bahaya selama pimiliknya tidak pernah berbohong. Akhirnya Mei ShinXin menjadi seorang tabib terkenal dan berganti nama menjdi Nyai Paricara.
Ketika Sang Prabu Kertarajasa Jayawardana sakit keras, Nyai Paricara alias Mei ShinXin datang ke Majapahit. Bersamaan dengan itu Sakawuni pun melahirkan, sehingga di samping mengobati raja, Mei ShinXin juga harus menolong persalinan Sakawuni. Sayang dua-duanya tidak tertolong. Mei ShinXin bertemu lagi dengan Kamandanu, tapi dia tidak mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Mei Shin meninggal, karena terkena wabah penyakit Mageleh setelah dia mengobati warga Desa Binor
 
== Referensi ==