Teuku Nyak Arif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20:
| religion = [[Islam]]
}}
'''Teuku Nyak Arif''' adalah [[Pahlawan Nasional]] Indonesia.
|title=http://acehpedia.org/Teuku_Nyak_Arif
|url=http://acehpedia.org/Teuku_Nyak_Arif}}</ref>
Baris 35:
::5. Teuku Mohd. Yusuf.
Teuku Nyak Arief bersekolah di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja,
==Masa Pergerakan Nasional==
Baris 41:
saja. Sangat gemar membaca terutama yang menyangkut [[politik]] dan [[pemerintahan]] serta
mendalami pengetahuan [[Agama]]. Oleh sebab itu tidak mengherankan kalau dalam usia
muda
Teuku Nyak Arief merupakan salah seorang pendiri dan anggota dari '''Fraksi Nasional''' di Dewan Rakyat yang diketuai oleh [[Mohammad Husni Thamrin]]. Dalam berbagai kesempatan yang diperolehnya ini
|title=Teuku Nyak Arif
|url=http://acehprov.go.id/images/stories/file/Pejuang/T%20Nyak%20Arief.pdf}}</ref>
Baris 51:
Sejak tahun [[1932]] T. Nyak Arif memimpin gerakan dibawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.
Teuku Nyak Arif aktif dalam kegiatan-kegiatan peningkatan [[pendidikan]] di Aceh,
Bersama Mr. T.M Hasan,
Pada tahun [[1939]] berdiri Persatuan Ulama Aceh, disingkat PUSA yang diketuai oleh [[Daud Beureu'eh|Teungku Daud Beureu'eh]]. Pemuda-pemuda PUSA mengadakan hubungan dengan [[Jepang]] di [[Malaysia|Malaya]]
Baris 59:
==Masa Pendudukan Jepang==
Diakhir kekuasaan pemerintahan [[Hindia-Belanda|Hindia Belanda]] di Aceh (awal tahun [[1942]]), Teuku Nyak Arif menuntut untuk diserahkan kekuasaan/
[[Jepang]] mendarat di Aceh pada tanggal [[12 Maret]] [[1942]] di Ujong Batee, [[Balohan|Teluk Balohan]] [[Pulau Weh]] dan [[Kuala Bugak, Peureulak, Aceh Timur|Kuala Bugak]] [[Peureulak]] [[Aceh Timur]], disambut oleh rakyat dengan semangat persaudaraan
Baris 70:
[[Taman Siswa]] dibubarkan oleh [[Gunseibu]], hal ini mengurangi simpati rakyat terhadap
Jepang. Kebencian rakyat semakin bertambah setelah Jepang memeras tenaga rakyat
untuk kepentingan proyek mereka, seperti membuat [[jalan raya]] [[Takengon]]-[[Blangkejeren, Gayo Lues|Blangkeujeren]], [[Benteng|kubu pertahanan]] Gunung Setan. [[Bandara|Lapangan Udara]] dan lain-lain. Akibatnya rakyat tidak mempunyai waktu untuk mengurus kepentingan pribadi, sehingga keadaan
[[Ekonomi#Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi|sosial-ekonomi]] mereka sangat menyedihkan.
Kemerosotan yang dialami oleh [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|tentara Jepang]] dalam [[Perang Pasifik|
Sejalan dengan [[politik]] ingin mendekati rakyat dari berbagai golongan, maka pada bulan [[Juli]] [[1945]] para pembesar Jepang menghubungi tokoh-tokoh pemuda yang ada di Kutaraja. Dalam pertemuan itu pihak Jepang kembali menegaskan bahwa [[Dai Nippon]] pasti akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu mereka diminta untuk mengkoordinir pemuda-pemuda sehingga lahir suatu angkatan pemuda yang kuat di Aceh.
Pada tanggal [[14 Agustus]] [[1945]] yang bertempat di Atjeh Bioscoop Kutaradja diadakan rapat pemuda yang dihadiri juga oleh unsur masyarakat. Suatu hal yang mengejutkan para pemuda, Syu Tjokan tidak hadir. Tidak diketahuinya Jepang telah [[Menyerahnya Jepang|menyerah kalah]] ditandai dengan tidak hadirnya Syu Tjokan pada rapat tersebut. Satu-satunya yang hadir dari
pihak Jepang adalah Matsyubushi yang mengucapkan pidato singkat tanpa bersemangat.
Sedangkan di pihak pemuda telah menyampaikan pidatonya dengan membakar
Baris 99 ⟶ 84:
Nyak Arief dan [[Teungku Muhammad Daud Beureueh]].
Rapat pemuda yang diadakan tepat pada hari menyerahnya Jepang kepada sekutu telah memberikan arti yang penting bagi para pemuda terutama yang berada di Kutaradja dan Aceh Besar. Mereka telah mendengar langsung pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh para pemimpin mereka waktu itu. Setelah Indonesia merdeka para pemuda-pemuda tersebut mengorganisir dirinya dalam
satu barisan yang diberi nama Ikatan Pemuda Indonesia. <ref>{{cite web
|title=http://meukeutop.blogspot.com/2011/05/teuku-nyak-arief.html
Baris 110 ⟶ 92:
Pada tanggal [[14 Agustus]] [[1945]] [[Menyerahnya Jepang|Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat]].
[[Soekarno]] dan [[Hatta]] mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh Indonesia lainnya, untuk
mengadakan persiapan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]]. Sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan dipersiapkan dengan matang, maka pada tanggal [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|17 Agustus 1945]] di [[Jalan Pegangsaan Timur No. 56]] [[Jakarta]], tepatnya jam 10.00 pagi diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia keseluruh pelosok tanah air<ref>[http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-5.html Sekitar Proklamasi 5 oleh Rushdy Hoesein]</ref>. Namun berita▼
▲diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia keseluruh pelosok tanah air<ref>[http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-5.html Sekitar Proklamasi 5 oleh Rushdy Hoesein]</ref>. Namun berita
proklamasi ini terlambat beberapa hari diterima di Aceh<ref>[http://virtualaceh.com/artikel.php?artid=149&arttype=18 Berita Proklamasi Kemerdekaan di Aceh]</ref>.
Baris 129 ⟶ 108:
air Indonesia.
Pemerintah Indonesia pada tanggal [[3 Oktober]] [[1945]] dengan surat ketetapan No. 1/X dari [[Gubernur Sumatera]] [[Teuku Muhammad Hasan|Mr. Teuku Muhammad Hasan]] mengangkat Teuku Nyak Arief sebagai [[Gubernur Aceh|Residen Aceh]]. <ref>{{cite web|title=http://indonesiaindonesia.com/f/4370-pahlawan-nasional-teuku-nyak-arif/|url=http://indonesiaindonesia.com/f/4370-pahlawan-nasional-teuku-nyak-arif/}}</ref>
==Perang Cumbok==
Baris 150 ⟶ 127:
Laskar Ulama (Mujahiddin) yang di dipimpin Husein Al Mujahid mempunyai ambisi untuk menggantikan residen Nyak Arif, dan mendapat dukungan dari TPR (Tentara Perlawanan Rakyat).
Teuku Nyak Arief di tangkap pada [[Januari]] [[1946]] oleh TPR. Penangkapan terhadap Teuku Nyak Arief dilakukan pada saat beliau dalam keadaan sakit. Teuku Nyak Arief membiarkan dirinya untuk ditawan oleh laskar Mujahidin dan tentara perlawanan rakyat(TPR), dan meminta pasukan yang menjaganya untuk tidak memberi perlawanan. <ref>{{cite web|title=http://www.biografitokohdunia.com/2011/07/biografi-teuku-nyak-arief.html|url=http://www.biografitokohdunia.com/2011/07/biografi-teuku-nyak-arief.html}}</ref> Kemudian ia dibawa ke Takengon dan ditahan di sana.
==Mangkat==
Dalam keadaan sakit Teuku Nyak Arief masih memikirkan tawanan lainnya dan keadaan rakyat Aceh pada umumnya. T. Nyak Arif meninggal pada tanggal [[4 Mei]] [[1946]] di [[Takengon]].
▲dan keadaan rakyat Aceh pada umumnya. T. Nyak Arif meninggal pada tanggal [[4 Mei]] [[1946]] di [[Takengon]]. Beliau sempat berpesan kepada keluarganya: "''Jangan menaruh dendam, karena kepentingan rakyat harus diletakkan di atas segala-galanya''".<ref>{{cite web
==Penghargaan==
|