Wawacan Sulanjana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
Baris 14:
Akan tetapi ketika tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dengan ajaib tiga tetes air mata berubah menjadi mustika yang berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya adalah telur yang memiliki cangkang yang indah. Barata Narada menyarankan agar butiran mustika itu dipersembahkan kepada Batara Guru sebagai bentuk permohonan agar beliau memahami dan mengampuni kekurangan Anta yang tidak dapat ikut bekerja membangun istana.
 
Dengan mengulum tiga butir telur mustika dalam mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dengan seekor burung [[elang]] (ada beberapa versi yang menyebutkan burung [[gagak]]) yang kemudian menyapa Anta dan menanyakan kemana ia hendak pergi. Karena mulutnya penuh berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagakelang mengira Anta sombong sehingga ia amat tersinggung dan marah.
 
Burung hitam itu pun menyerang Anta yang panik, ketakutan, dan kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta segera bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagakelang pergi. Tetapi sang gagakelang tetap menunggu hingga Anta keluar dari rerumputan dan kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta segera melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yang selamat, utuh dan tidak pecah. Dua telur yang pecah itu jatuh ke bumi dan menjelma menjadi dua [[babi hutan]] Kalabuat dan Budug Basu.<ref>{{cite web |url=http://books.google.co.id/books?id=RheSrkiK2zYC&pg=PA225&lpg=PA225&dq=Budug+basu&source=bl&ots=fcvyxOb_lU&sig=OvrbI21Oi4o5QSi_WDrPH6sPGLA&hl=en&sa=X&ei=ICt0T_aAE8PRrQeZlOzNDQ&ved=0CFYQ6AEwBg#v=onepage&q=Budug%20basu&f=false |title=Jawa Barat, koleksi lima lembaga |author=Edi Suhardi Ekajati, Undang A. Darsa, Oman Fathurahman |date= |work= |publisher=Yayasan Obor Indonesia, Ecole française d'Extrême-Orient |accessdate=29 March 2012}}</ref> Kamudian Kalabuat dan Budug Basu dipelihara Sapi Gumarang. Sapi ini merupakan penjelmaan ajaib akibat seekor sapi betina secara tidak sengaja meminum air kemih iblis Idajil sehingga hamil dan melahirkan Sapi Gumarang.
 
Akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru dan segera mempersembahkan telur mustika itu kepada sang penguasa [[kahyangan]]. Batara Guru dengan senang hati menerima persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengetahui mustika itu adalah telur ajaib, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu hingga menetas.