Kaum Quaker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Menolak perubahan terakhir (oleh Himawan rahmanadi) dan mengembalikan revisi 4822750 oleh Luckas-bot
Baris 17:
[[Berkas:william Penn.png|thumb|right|200px|Quaker William Penn, pendiri Pennsylvania; gambarannya mirip dengan produk makanan kesehatan bagi jantung]]
 
Mulai tahun [[1681]]., kehidupan kaum Quaker di [[amerikaAmerika Utara]] berubah drastis. Dalam sebuah eksperimen yang disebut “eksperimen suci” ketatanegaraan, [[William Penn]] (1644-1718), seorang pemuda[[ inggrisInggris ]]yang masuk Pekumpulan Sahabat, mendirikan sebuah koloni yang berlandaskan prinsip-prinsip Quaker dan dikelola oleh kaum Quaker. Walaupun ia adalah anak seorang Laksamana Inggris, Penn sendiri antiperang dan pernah dipenjarakan karena memberitakan serta menulis pandangannya.
 
Untuk membayar utang kepada ayah Penn, Takhta Inggris menghibahkan kepada Penn tanah yang luas di Amerika Utara. Sebuah piagam kerajaan memberikan kepada Penn muda kekuasaan yang hampir tak terbatas atas koloni baru itu, yang disebut [['''Pennsylvania''']], artinya '''"Hutan Penn"''', untuk mengenang Laksamana Penn. Di sana, orang dengan berbagai kepercayaan bakal menikmati kebebasan beragama.
 
Mula-mula, Penn mengutus sepupunya, [[William Markham]]., ke Amerika untuk bertindak sebagai wakilnya guna memastikan keloyalan sejumlah penduduk [[Eropa]] di daerah koloni baru itu dan untuk membeli tanah dari Penduduk Asli Amerika. Pada tahun 1682, Penn bertolak menyusuri Sungai[[ Delaware]] dan untuk pertama kalinya melihat koloninya. Ia membuat suatu kesepakatan yang adil dengan penduduk setempat di Shackamaxon (kini disebut Kensington, bagian dari [[Philadelphia]]). Kemudian, sekitar satu kilometer dari [[schakamon]]Shackamaxon, ia merencanakan dan menamai sebuah pemukiman baru, yang ia sebut '''Philadelphia''', artinya '''"Kasih Persaudaraan"*'''. Permukiman ini berkembang pesat.
 
Penn kembali ke Inggris dan mengiklankan koloni baru itu untuk menganjurkan orang-orang pindah ke sana. Ia melukiskan sebagai tanah yang bagus dan berhutan, dengan sungai yang menawan, serta binatang liar, bulu binatang. Ia berjanji bahwa pemerintahan baru ini akan menggalang toleransi agama dan orang akan hidup berdampingan dengan damai. Siapa pun diterima—saudagar, orang miskin, dan orang-orang idealis yang bersemangat membantu terwujudnya pemerintahan yang baik.