Masjid Raya Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indah blestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Indah blestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
|dome_dia_outer =
|minaret_quantity = 2
|minaret_height = 9981 meter
}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee aan de alun-alun in Bandoeng TMnr 10028380.jpg|thumb|200px|Masjid Agung Bandung pada tahun 1929, dengan corak khas Sunda]]
 
'''Masjid Raya Bandung''' Provinsi [[Jawa Barat]] yang dulu dikenal dengan Masjid Agung Bandung adalah masjid yang berada di [[Bandung]] [[Jawa Barat]]. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi jawa barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810 dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami 8 kali perombakan pada abad ke-19, kemudian 5 kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu: H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda.
 
Masjid Raya Bandung seperti yang kita lihat sekarang terdapat dua menara kembar di sisi kiri dan kanan masjid setinggi 9981 meter yang selalu dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi. Kini luas tanah keseluruhan masjid adalah 23.448 m² dengan luas bangunan 8.575 m² dan dapat menampung sekitar 13.000 jamaah.
 
==Lokasi Masjid Raya Bandung==
[[Berkas:Masjid raya bandung depan.jpg|thumb|left|Masjid Raya Bandung]]
Masjid Raya Bandung berada di [[Alun-alun Bandung]] dekat ruas Jalan Asia Afrika, pusat kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan. Tak jauh dari masjid ini diruas jalan yang sama berdiri megah Gedung Asia Afrika dan hotel Preanger, dua bangunan yang begitu lekat dengan sejarah Konfrensi Asia Afrika tahun 1955. Ruas jalan antara Hotel Homman dan Gedung Asia Afrika ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemimpin negara negara Asia Afrika yang berjalan kaki dari Hotel Homman tempat mereka menginap ke lokasi konfrensi di Gedung Asia Afrika termasuk untuk sholat di Masjid Agung Bandung dan sebaliknya.
 
Masjid Raya Bandung berada di [[Alun-alun Bandung]] dekat ruas Jalan Asia Afrika, pusat kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan. Tak jauh dari masjid ini diruas jalan yang sama berdiri megah [[Gedung Asia AfrikaMerdeka]] dan hotel Preanger, dua bangunan yang begitu lekat dengan sejarah Konfrensi Asia Afrika tahun 1955. Ruas jalan antara [[Hotel HommanSavoy Homann]] dan Gedung Asia Afrika ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemimpin negara negara Asia Afrika yang berjalan kaki dari Hotel Homman tempat mereka menginap ke lokasi konfrensi di Gedung Asia Afrika termasuk untuk sholat di Masjid Agung Bandung dan sebaliknya.
 
==Sejarah Masjid Raya Bandung Jawa Barat==
Masjid Raya Bandung Jawa Barat sebelumnya bernama Masjid Agung didirikan pertama kali pada tahun [[1812]]. Masjid Agung Bandung dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota Bandung dari Krapyak, sekitar sepuluh kilometer selatan kota Bandung ke pusat kota sekarang. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhlu. Air kolam ini berfungsi juga sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-Alun Bandung pada tahun 1825.<ref>{{cite web |url=http://www.dprd-bandungkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:sejarah-mesjid-agung-bandung&catid=38:slide&Itemid=48 | title=Sejarah Mesjid Agung Bandung |date=15 March 2012}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee aan de alun-alun in Bandoeng TMnr 10028380.jpg|thumb|200px220px|Masjid Agung Bandung pada tahun 1929, dengan corak khas Sunda]]
 
Setahun setelah kebakaran, pada tahun [[1826]] dilakukan perombakkan terhadap bangunan masjid dengan mengganti dinding bilik bambu serta atapnya dengan bahan dari kayu. Perombakan dilakukan lagi tahun 1850 seiring pembangunan Jalan ''Groote Postweg'' (kini Jalan Asia Afrika). Masjid kecil tersebut mengalami perombakkan dan perluasan atas instruksi Bupati R.A Wiranatakusumah IV atap masjid diganti dengan genteng sedangkan didingnya diganti dengan tembok batu-bata.
Baris 39 ⟶ 40:
 
Kemudian pada tahun 1930, perombakan kembali dilakukan dengan membangun pendopo sebagai teras masjid serta pembangunan dua buah menara pada kiri dan kanan bangunan dengan puncak menara yang berbentuk persis seperti bentuk atap masjid sehingga semakin mempercatik tampilan masjid. Konon bentuk seperti ini merupakan bentuk terakhir Masjid Agung Bandung dengan kekhasan atap berbentuk nyungcung.
[[Berkas:Masjid agung bandung lama.jpg|thumb|left|Masjid Agung Bandung dan Alun-alun Bandung 1955-1970]]
 
Menjelang konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total diantaranya kubah dari sebelumnya berbentuk “nyungcung” menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.
Baris 71 ⟶ 73:
 
==Pranala luar==
*[http://www.infobandung.org/mesjid-raya-bandung-847.html Sejarah singkat MasjigMasjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat]
 
*[http://2dheart.wordpress.com/2010/03/14/masjid-raya-bandung/ Masjid Raya Bandung]
 
{{Commonscat|Great Mosque of Bandung}}
{{DEFAULTSORT:Raya Bandung}}