Aang Hamid Suganda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Purnamaku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Purnamaku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:Aangkalpataru.jpg|thumb|Aang HamdidHamid Suganda]]
'''Aang Hamid Suganda, S.Sos''' adalah Bupati [[Kuningan]] yang sudah menjabat sebagai Bupati sebanyak dua periode yaitu periode pertama tahun 2003-2008 dan periode kedua tahun 2008-2013. Aang Hamid Suganda dilahirkan di [[Kuningan]], 15 Desember 1942 (70 tahun), mempunyai seorang isteri bernama Hj. Utje Ch. Suganda dan dikaruniai lima orang anak yaitu Rini Anggraeni, Erik Irawan Suganda, Lea Meirina Oktaviana, Nike Sonia Puspasari dan Moch. Ridho Suganda. Aang Hamid Suganda adalah Bupati [[Kuningan]] pertama yang dipilih secara langsung untuk periode kedua (2008-2013) dan berpasangan dengan H. Momon Rochmana, M.M. sebagai Wakil Bupati yang dicalonkan oleh [[PDIP]].
 
Baris 5:
Sebelum menjabat sebagai Bupati [[Kuningan]], Aang Hamid Suganda adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi dengan menduduki posisi sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama. Aang juga aktif sebagai anggota GAPENSI dan KADIN tingkat Nasional. Pada tahun 1999 - 2003 Aang dipercaya sebagai Manajer Team sepakbola asal ibukota PERSIJA Jakarta.
 
Perubahan sangat dirasakan sejak Aang Hamid Suganda memimpin Kabupaten [[Kuningan]]. Gaya kepemimpinannya yang khas serta merakyat dan visioner semangat membangun pemerintahan yang baik sesuai dengan prinsip- prinsip Good Corporate Governance. Gaya seperti itu sangat diperlukan untuk merubah pola layanan pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Meski tanpa publikasi yang gencar, namun perubahan itu sangat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten [[Kuningan]]. Aang telah menyusun dan melaksanakan berbagai macam program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat meliputi sektor pertanian, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan. Pada tahun 2009 Aang secara mutlak terpilih kembali oleh masyarakat Kabupaten [[Kuningan]] memimpin Kabupaten [[Kuningan]] untuk kedua kalinya. Aang merupakan Bupati pertama yang berhasil memecahkan mitos Bupati [[Kuningan]] yang berhasil memerintah selama dua periode, Bupati sebelumnya hanya satu periode.
 
Index Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat [[Kuningan]] yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan dan perekonomian terus ditingkatkan. Bagi Aang, meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat akan berimbas terhadap sendi-sendi kehidupan lainnya. Dimana masyarakat akan merasakannya secara langsung keberhasilan pembagunan yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, program pemerintah akan berjalan lancar dan dapat diterima oleh masyarakatnya. Untuk sektor pendidikan, pemerintah kini giat membangun gedung sekolah diseluruh pelosok [[Kuningan]]. Perbaikan itu dibarengi dengan keinginan meningkatnya kualitas pendidikan itu sendiri. Jika kualitas pendidikan bisa tercapai bukan hanya kuantitasnya saja, maka masyarakat akan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Begitu juga dengan sarana kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, terus menjadi perhatian pemerintah. Pembangunan puskesmas serta sarana kesehatan lainnya, telah masuk ke dalam rencana strategis (renstra) Pemkab [[Kuningan]]. Jika derajat kesehatan tinggi, maka indek pembangunan manusia (IPM) juga dipastikan meningkat.
 
Di bidang ekonomi pemerintah terus melakukan perubahan signifikan. Pembangunan insfrastruktur jalan sebagai salah satu penunjang perekonomian, dinilai sangat penting. Kalau sarana jalan baik dan mulus, maka perekonomian masyarakat juga akan berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos produksi yang mahal, karena jalannya bagus. “ Pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus dipacu pembangunannya. Masyarakat Kabupaten [[Kuningan]] bahkan menjuluki Aang dengan sebutan Aang Hotmix, karena Aang bersemangat untuk membangun infrastruktur jalan sampai ke pelosok daerah terpencil.
 
Jiwa dan semangat kepemimpinan Aang lebih merakyat dan terkesan enggan protokoler, membuat hubungan antara Bupati dengan masyarakat kian dekat. Tak aneh jika kemudian tiba-tiba Aang muncul ditengah-tengah masyarakat dipelosok daerah terpencil untuk mendengar keluhan yang dialami oleh warganya tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kehadiran seorang Bupati ditengah-tengah masyarakat tentu membangkitkan kepercayaan sekaligus semangat untuk membangun.
 
Konsep pemikiran Aang tentang lingkungan hidup pun sangat membumi, berawal kecintaannya terhadap lingkungan yang hijau, bersih, indah, dan lestari yang dinikmati semasa tinggal di Kota [[Bogor]] dimana memiliki Kebun Raya yang indah. Ketika Aang menjadi Bupati mendapati Hutan & Alam Kabupaten [[Kuningan]] sudah mulai rusak oleh karena pada tahun 2004 Aang mengusulkan Hutan Gunung [[Ciremai]] menjadi Taman Nasional Gunung [[Ciremai]]. Setelah itu Aang untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di Kabupaten [[Kuningan]] kemudian Aang membangun Kebun Raya Kuningan. Aang juga telah mencanangkan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi dimana tidak diperkenankan Industri- Industri Besar yang merusak lingkungan didirikan di [[Kuningan]]. Untuk menggugah kepedulian masyarakat Kuningan Aang juga membuat program- program kreatif diantaranya PEPELING yaitu Pengantin Peduli Lingkungan, PEPELING diintegrasikan dengan Program KUA untuk mewajibkan Pengantin sebelum menikah diharuskan menanam pohon terlebih dahulu.
 
Untuk menjaga ketersediaan Pasokan Air Bersih Aang juga berhasil membangun dan merevitalisasi 37 Situ/ Embung/ Danau di Kabupaten [[Kuningan]]. Apabila daerah lain justru kehilangan situ/ danau sebaliknya dengan Kuningan justru semakin bertambah dan ditata dengan baik. Untuk menjaga kelestarian satwa burung dan ikan khas Kuningan, Aang membuat PERDA tentang Perlindungan Satwa Burung dan Ikan dimana Burung yang ada di pohon tidak boleh diburu sembarangan menggunakan senapan dan ikan- ikan yang ada disungai tidak boleh di racun menggunakan potasium karena akan membunuh seluruh ikan termasuk anak- anaknya yang masih kecil. Pengambilan ikan di sungai diperbolehkan dengan cara di pancing atau di jala dimana hanya ikan yang cukup besar saja yang terambil sedangkan anaknya dapat tetap hidup dan tumbuh menjadi besar. Perda tersebut telah berhasil menjaga kelestarian burung dan ikan khas Kuningan hal itu terlihat dengan makin banyaknya kicauan burung di pohon- pohon dan populasi ikan di sungai pun makin bertambah.<ref> www.suganda.org/[http://www.suganda.org/id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=31&Itemid=27/Profil Aang Hamid Suganda]</ref>