Partai Persatuan Dayak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan terakhir (oleh 182.15.107.132) dan mengembalikan revisi 4328946 oleh Ezagren: tidak terkonfirmasi
FMecha (bicara | kontrib)
Baris 16:
Pada [[Pemilihan Umum Anggota DPR dan Konstituante Indonesia 1955|Pemilu parlemen 1955]], PPD mendapat 146.054 suara (0,4% suara nasional), dan mendapat satu kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dari Kalimantan Barat.<ref>[[Feith, Herbert]]. ''[http://books.google.com/books?id=VAH0W9uxoqoC The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia]''. An Equinox classic Indonesia book. Jakarta [u.a.]: Equinox, 2007. p. 435</ref><ref>Young, Crawford. ''[http://books.google.com/books?id=Qe3efEA03cEC The Politics of Cultural Pluralism]''. Madison, Wis: Univ. of Wisconsin P., 1976. p. 352</ref> Partai ini memperoleh 33,1% suara pada Kalimantan Barat, menjadi partai terbesar kedua di daerah (setelah [[Masjumi]]). Namun di [[Kalimantan Selatan]] (waktu itu masih bersama [[Kalimantan Tengah]] sebelum pemekaran tahun 1957), partai ini hanya mendapat 1,5% dari suara populer (di daerah Kalimantan Tengah yang didominasi Dayak partai menerima 6,2% suara).<ref name="ber">Bertrand, Jacques. ''[http://books.google.com/books?id=2oZQRuT78JIC Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia]''. Cambridge Asia-Pacific studies. Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004. pp. 52-53</ref> Dalam pemilihan dewan provinsi Kalimantan Barat pada tahun yang sama, PPD memenangkan sembilan dari 29 kursi.<ref name="pil"/>
 
== DilarangAkhir sejarah partai ==
Pada tahun 1959 Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan larangan terhadap partai politik yang bersifat etnis, dan PPD dibubarkan setelah dilarangadanya larangan tersebut. Beberapa politisi PPD melanjutkan karier mereka pada partai lain setelah larangan itu.<ref name="pil"/> Oevaang Oerey bergabung dengan [[Partai Indonesia]] (Partindo), sementara beberapa yang lain bergabung dengan Partai Katolik.<ref name="pil">Erb, Maribeth, and Priyambudi Sulistiyanto. ''[http://books.google.com/books?id=AFy9X_i9_q8C Deepening Democracy in Indonesia?: Direct Elections for Local Leaders (Pilkada)]''. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2009. p. 348</ref><ref name="viol"/>
 
== Tokoh-tokoh berpengaruh ==