Punk in Love: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.244.241.100 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 180.246.148.11
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Almira (Aulia Sarah), Arok (Vino G. Bastian), Mojo (Yogi Finanda), dan Yoji (Andhika Pratama) adalah 4 anak punk yang berasal dari [[Kota Malang|Malang]]. Suatu hari, Arok berniat bunuh diri dengan meloncat dari kantor Departemen Agama setelah mendapat kabar bahwa pujaan hatinya Maia (Girindra Kara) hendak menikah dengan pemuda lain di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] 5 hari lagi. Untunglah aksi tersebut dapat dicegah oleh 3 sahabatnya, lalu Arok berinisiatif ke Jakarta untuk menggagalkan pernikahan Maia dan menyatakan cinta kepadanya. Setelah berpamitan dengan ibu Mojo (Hani) di [[kuburan]], keempat anak punk tersebut ikut naik truk merah menuju [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], dan dari sana mereka berencana mencari tumpangan lain ke Jakarta.
 
Malangnya, mereka terbawa truk yang salah. Alih-alih ke Yogya, mereka malah terbawa ke [[Gunung Bromo]]. Malam hari terpaksa mereka lewatkan dengan tidur di emperan warung. Paginya, mereka membantu pemilik warung bersih-bersih, sambil bersih-bersih Arok mengutil 1 cincin dipikirnya sebagai tanda cintanya kepada Maia. SebagaiSetelah bersih-bersihnya selesai sebagai imbalannya, mereka dijamu makan di sana.
Menumpang [[jeep]], mereka berempat menuju ke barat. Jeep tersebut membawa mereka ke Makam Bung Karno di [[Kota Blitar|Blitar]]. Mojo yang mengagumi sosok Bung Karno mendeklamasikan teks proklamasi di depan makam. Setelah itu, mereka menaiki mobil rusak yang diderek ke [[Cepu, Blora|Cepu]]. Di dalam [[mobil]], mereka berdiskusi hebat mengenai masalah anti-kemapanan.