Vulgata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: az:Vulqata
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-frase +frasa)
Baris 1:
Alkitab '''Vulgata''' adalah sebuah versi awal [[abad ke-5]] dari [[Alkitab]] dalam [[Bahasa Latin]] yang sebahagiannya adalah hasil revisi dan sebahagiannya lagi adalah hasil terjemahan [[Hieronimus]] atas perintah [[Paus Damasus I]] pada tahun 382. Alkitab ini disebut vulgata dari frasefrasa ''versio vulgata'', yakni "terjemahan untuk umum", dan ditulis dalam gaya sastra Latin yang umum pada abad ke-4 yang berbeda dengan Bahasa Latin ''Cicero'' yang lebih elegan. Vulgata merupakan perbaikan dari beberapa terjemahan yang digunakan saat itu, dan menjadi versi Alkitab definitif dan resmi dari [[Gereja Katolik Roma]]. Sebagaimana halnya Alkitab Peshitta (Alkitab Syria) yang lebih tua, [[Perjanjian Lama]] Vulgata diterjemahkan langsung dari Alkitab Masoretika (Alkitab Ibrani), bukan dari Alkitab Septuaginta (Alkitab Yunani). Pada tahun [[405]] [[Masehi]], Hieronimus menyelesaikan terjemahan kitab-kitab '''protokanonika''' Perjanjian Lama dari [[Bahasa Ibrani]], dan kitab-kitab [[deuterokanonika]] ''Tobit'' dan ''Yudit'' dari [[Bahasa Aram]]. Kitab-kitab lain dan kitab [[Mazmur]] diterjemahkan dari [[Bahasa Yunani]]. Dalam Alkitab Vulgata edisi Clementina terdapat 76 kitab, 46 kitab [[Perjanjian Lama]], 46 kitab [[Perjanjian Baru]], dan 3 kitab Apokripa.
 
== Hubungan dengan Alkitab Latin kuno ==
Baris 96:
Untuk menerjemahkan ke-36 kitab dalam Alkitab Ibrani, Hieronimus relatif bebas dalam mengalihbahasakan naskahnya ke Bahasa Latin; namun dapat dipastikan bahwa manuskrip-manuskrip tertua yang masih ada sampai sekarang dari Naskah Masoretik - dihasilkan hampir 600 tahun sesudah Hieronimus - bagaimanapun juga mewarisi naskah Ibrani konsonantal (hanya berupa huruf-huruf konsonan) yang sangat dekat dengan naskah yang digunakan oleh Hieronimus. Konsekuensinya, ke-36 kitab Vulgata tersebut - meskipun tinggi kualitas sastranya - hanya sedikit yang dapat dibahas mengenai independensi naskahnya. Hieronimus menerjemahkan kitab Tobit dan kitab Yudit dengan susah payah, ia menggunakan jasa seorang penerjemah Yahudi untuk mengalihbahasakan naskah Bahasa Aram ke dalam Bahasa Ibrani secara lisan, barulah kemudian diterjemahkannya ke dalam bahasa Latin. Naskah-naskah tersebut kecil nilai tekstualnya. Akan tetapi naskah-naskah Perjanjian Lama Vulgata yang diterjemahkan dari bahasa Yunani - baik oleh Hieronimus sendiri maupun versi-versi Latin-Kuno yang tetap dipertahankan - merupakan saksi-saksi awal dan penting sekunder bagi Septuaginta.
 
Paus Damasus menginstruksikan Hieronimus agar bersikap konservatif dalam merevisi Injil-Injil naskah Latin-Kuno, dan ketaatan Hieronimus dapat dilihat dari dipertahankannya beragam kosa kata Latin dalam Vulgata untuk istilah-istilah Yunani yang sama. Hasilnya, kata "imam besar" diterjemahkannya sebagai "princeps sacerdotum" dalam Injil Matius; sebagai "summus sacerdos" dalam Injil Markus; dan sebagai "pontifex" dalam Injil Yohanes Vulgata. Perbandingan naskah-naskah Injil terjemahan Hieronimus dengan naskah-naskah Injil Latin Kuno membuktikan bahwa revisi yang dilakukannya secara substansial berkaitan dengan penyuntingan karakteristik fraseologifrasaologi yang meluas dalam tipe-naskah Barat, sejalan dengan naskah-naskah Aleksandria, atau mungkin naskah-naskah Byzantium awal. Karena metode-metode Hieronimus yang konservatif, dan karena jarangnya bukti-bukti manuskrip dari luar Mesir pada masa itu; maka bacaan-bacaan Vulgata tersebut lumayan memiliki daya tarik kritis. Yang masih tetap paling menarik - karena secara efektif tidak tersentuh oleh Hieronimus - adalah kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya dalam Vulgata; yang justru lebih memperlihatkan ekspansi-ekspansi "Barat" yang dimaksud, dan yang justru merupakan warisan dari naskah Latin Kuno yang paling awal. Yang paling berharga di atas semuanya, dari sudut pandang kritis sebuah naskah, adalah naskah kitab Wahyu dalam Vulgata, karena naskah-naskah kitab tersebut dalam Bahasa Yunani sangatlah sedikit dan sangat bervariasi.
 
Bagaimanapun juga, seluruh evaluasi di atas mengacu pada naskah Vulgata kritis yang direka-ulang sejak akhir abad ke-19 dan selanjutnya - menyusun kembali susunan naskah yang beredar di Italia pada pertengahan abad ke-6 Masehi. Naskah Clementina yang standar memiliki perbedaan dalam banyak bacaan-bacaan penting - misalnya ''[[Comma Johanneum]]'' (1 Yohanes 5: 7-8), kata-kata dari Mazmur 22 (Matius 27:35), serta Malaikat di Bethesda (Yohanes 5: 4) - dan kurang bernilai bagi studi tekstual.
Baris 128:
 
=== Pengaruh terhadap Bahasa Inggris ===
Vulgata berpengaruh besar terhadap perkembangan Bahasa Inggris, khususnya dalam bidang keagamaan dan Kitab Suci. Banyak kata Latin yang diambil dari Vulgata ke dalam Bahasa Inggris nyaris tanpa perubahan arti atau ejaan: ''creation'' dari ''creatio'' ([[Kejadian]] 1:1, Ibrani 9:11), ''salvation'' dari ''salvatio'' (Yesaya 37:32, Efesus 2:5), ''justification'' dari ''justificatio'' (Roma 4:25, Ibrani 9:1), ''testament'' dari ''testamentum'' (Matius 26:28), ''sanctify'' dari ''sanctificatio'' (1 Petrus 1:2, 1 Korintus 1:30), ''regenerate'' dari ''regeneratio'' (Matius 19:28), dan ''rapture'' dari ''raptura'' (dari bentuk nomina untuk verba ''rapiemur'' dalam 1 Tesalonika 4:17). Kata ''"publican"'' berasal dari kata Latin ''publicanus'' (Matius 10:3), dan frasefrasa "far be it" adalah terjemahan dari ungkapan Latin ''absit'' (misalnya dalam Matius 16:22 pada [[Alkitab Versi Raja James|Alkitab King James]]). Contoh-contoh lainnya adalah ''apostle'' dari ''apostolus'', ''church'' dari ''ecclesia'', ''gospel'' dari ''evangelium'', ''Passover'' dari ''Pascha'', dan ''angel'' dari ''angelus''.
 
== Lihat pula ==