Peluruhan radioaktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-katoda +katode)
Baris 15:
== Penemuan ==
 
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan [[Perancis]] [[Henri Becquerel]] ketika sedang bekerja dengan material [[fosforen]]. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan [[tabung katodakatode]] oleh [[sinar-X]] mungkin berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan [[uranium|garam uranium]]. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.
 
Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.
Baris 23:
Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, [[Marie Curie]], [[Pierre Curie]], [[Ernest Rutherford]] dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa terjadi.
 
Sebagai contoh, ditemukan bahwa [[medan listrik]] atau [[medan magnet]] dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan [[alfabet yunani]] yakni [[partikel alfa|alpha]], [[partikel beta|beta]], dan [[sinar gamma|gamma]], nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui bahwa [[peluruhan alfa|sinar alfa]] mengandung muatan positif, [[peluruhan beta|sinar beta]] bermuatan negatif, dan [[sinar gamma]] bermuatan netral. Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya dalam sebuah [[tabung lampu neon]] membuat para peneliti dapat mempelajari [[spektrum emisi]] dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom [[helium]]. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan [[sinar katodakatode]] serta kemiripan radiasi gamma dengan sinar-X.
 
Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak [[unsur kimia]] lainnya yang mempunyai [[isotop radioaktif]]. Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi [[radium]] dari [[barium]]; dua buah unsur yang memiliki kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.