Institut Teknologi PLN: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bagaz RW (bicara | kontrib)
Bagaz RW (bicara | kontrib)
Baris 28:
 
== Sejarah ==
'''Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan [[PLN]] (Persero)''' disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun [[1998]]. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan [[PLN]] disingkat YPK [[PLN]]. YPK [[PLN]] didirikan oleh [[PLN]] pada tahun [[1998]].
Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar [[PLN]] untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai [[Badan Usaha Milik Negara]]([[BUMN]]) terbesar dan juga sebagai penyedia [[tenaga listrik]] (infrastruktur) merupakan [[BUMN]] yang strategis dan padat teknologi.
 
Sampai decade [[1970]]-an, pembangkit utama [[PLN]] didominasi dengan [[PLTA]]. Bendungan-bendungan terbesar di [[Indonesia]] untuk pembangkit [[tenaga listrik]] dibangun dan dioperasikan oleh [[PLN]]. Masa itu, mencatatkan nama besar seorang pakar di bidang [[teknik sipil]] yaitu [[Prof. DR. Ir. Sedyatmo]]. Beliau adalah alumnus [[ITB]] yang mencatatkan 2 patent di bidang keakhliannya dan sempat menjadi Direktur Pembangunan [[PLN]].
 
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan [[energi listrik]], pembangkit listrik skala besar menggunakan bahan bakar minyak mulai dibangun. Tahun [[1980]]-an, peran pembangkit bertenaga air mulai menyusut digantikan pembangkit skala besar [[energi alternatif]] yaitu [[batubara]]. Mesin-mesin konversi energi, [[pembangkit tenaga listrik]], seperti unit [[pembangkit listrik tenaga uap]], [[pembangkit listrik tenaga gas]] dan [[pembangkit listrik panas bumi]] dengan daya terpasang sampai 600 MW juga dimiliki [[PLN]].
 
Pertumbuhan yang sangat cepat mendorong kelahiran sistem interkoneksi di [[Pulau Jawa]] dan [[Bali]]. Jaringan tenaga listrik dengan tegangan tinggi 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV dengan panjang ribuan kilometer dimiliki dan dioperasikan [[PLN]]. Untuk itu, masuklah era pengendalian beban sistem se [[Jawa]]-[[Bali]] berbasis [[SCADA]] yang berpusat di Gandul. Pada giliran berikutnya sistem interkoneksi [[Sumatera]] dan [[Kalimantan]] mulai beroperasi.
Baris 41:
Pada ujung akhir, muara dari seluruh kegiatan operasional [[PLN]], adalah Pelayanan Pelanggan yang meningkai 2 kali setiap 10 tahun. Tahun 2011 tercatat 40 juta pelanggan, angka penjualan 150 trilyun rupiah, diwarnai dengan tuntutan keandalan dan ketersebaran lokasinya melahirkan kompleksitas manajemen jaringan dan administrasi pelanggan. Itu semua, konvergen menuju ke satu titik, yaitu pelayanan berbasis sistem informasi modern.
 
Dengan latar belakang seperti di atas, tergambar dengan jelas ketersediaan tenaga terampil dari disiplin keteknikan sampai sistem [[informatika]], sepanjang waktu menjadi keharusan. Tanpa bermaksud meremehkan disiplin keilmuan lainnya, keakhlian [[teknikTeknik sipilSipil]], [[teknikTeknik elektroElektro]], [[teknikTeknik mesinMesin]] dan [[teknikTeknik informatikaInformatika]] menjanjikan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan untuk industri ketenagalistrikan di Indonesia. Untuk itulah peran STT-[[PLN]] didirikan.
 
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka STT-PLN mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :