Lokomotif C15: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bagaz RW (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{noref}} {{Infobox Lokomotif |image =Stoom locomotive C15.JPG |caption ='''C15''' |powertype =Uap |serialnumber ...'
 
Bagaz RW (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
}}
 
Pada tahun 1875 - 1897, perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] (SS) mulai membangun beberapa jalur kereta api di [[Jawa Timur]], salah satunya adalah rute [[Surabaya]] Kota - [[Bangil]][[Pasuruan]] - [[Jember]] - Kalisat - Situbondo - Panarukan. Jalur kereta api rute [[Surabaya]] Kota – [[Pasuruan]] merupakan pekerjaan konstruksi yang pertama oleh perusahaan kereta api yang dikelola oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] ini dan kemudian pembangunan jalur kereta api dilanjutkan sampai ke [[Panarukan]]. Saat itu rute ini dianggap sangat penting karena di Umbulan terdapat sumber air yang sangat besar dan perkebunan [[tembakau]].
 
Untuk melayani rute tersebut, SS membeli 20 lokomotif C15 dari 2 pabrik yang berbeda yaitu Hartmann ([[Jerman]]) dan Werkspoor ([[Belanda]]). 10 lokomotif uap [[C15]] didatangkan pada tahun 1897-1899 dari pabrik Hartmann ([[Jerman]]) dan 10 lokomotif [[C15]] didatangkan pada tahun 1899-1900 dari pabrik Werkspoor ([[Belanda]]). Lokomotif [[C15]] merupakan pembelian yang pertama dari pemerintah [[Hindia Belanda]] ke pabrik lokomotif yang berada di negeri [[Belanda]]. Saat itu kereta api menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat penting, baik angkutan barang maupun penumpang. Dari [[Jember]], tembakau diangkut dengan kereta api ke pelabuhan di Panarukan untuk selanjutnya dikirim ke pasar internasional lainnya.
 
Pada tahun 1917, 1 lokomotif [[C15]] diserahkan ke tambang batubara di Pulau Laut ([[Kalimantan Selatan]]) untuk mendukung angkutan batubara. Adapun hasil tambang [[batu bara]] pada saat itu terbatas untuk keperluan energi yaitu untuk bahan bakar [[kapal laut]], [[lokomotif uap]] dan [[pembangkit listrik]].