Imamat am orang percaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WikitanvirBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Mengubah: zh:普遍的祭司職分
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Baris 15:
Teks {{Alkitab|I Petrus 2:9}} dikutip dari {{Alkitab|Keluaran 19:5-6}} di dalam Perjanjian Lama.<ref name="Vanhoye"></ref> Di sini ada keserupaan, yakni kata ‘kamu’ ditujukan kepada orang-orang, meski menggunakan kata ganti personal tunggal.<ref name="Vanhoye">{{en}}Albert Vanhoye. 1986. ''Old Testament Priests and the New Priest According to New Testaments''. Petersham, Massachuchetts: St. Bede’s Publications. P. 251.</ref> Di antara kedua teks tersebut ada perbedaan subyek yang berbicara, di mana di dalam Keluaran 19: 5-6 Allah menjadi subyek yang berbicara, sedangkan dalam I Petrus 2:9 yang berbicara adalah seorang rasul.<ref name="Vanhoye"></ref> Akan tetapi, perbedaan ini tidaklah masalah sebab tokoh Petrus tidak berbicara atas namanya sendiri melainkan selaku orang yang menyampaikan perkataan Allah.<ref name="Vanhoye"></ref>
 
Yang perlu dibedakan antara dua teks tersebut adalah perubahan waktu pengucapan, perubahan pembaca, dan perubahan dalam konteks.<ref name="Vanhoye"></ref> Frasa dari Keluaran menggambarkan sesuatu yang akan terjadi dipada masa depan, dengan kaum Israel yang dikontraskan dengan kaum non-Israel sebagai pembacanya, serta bersifat kondisional.<ref name="Vanhoye"></ref> Sedangkan di dalam I Petrus, teks tersebut menunjuk ke masa kini, dialamatkan pada orang-orang yang berasal dari latar belakang non-Yahudi, dan tidak bersifat kondisional.<ref name="Vanhoye"></ref> Di dalam I Petrus, apa yang diharapkan terjadi dipada masa depan oleh teks Keluaran 19:5-6 dilihat telah tergenapi, di mana orang-orang non-Yahudi yang tadinya bukan umat Allah kini menjadi umat Allah.<ref name="Vanhoye"></ref> Untuk lebih mengeksplisitkan aspek pemenuhan ini, penulis Kitab I Petrus meluaskan teks Keluaran dengan menambahkan dari [[Deutero-Yesaya]] suatu frasa: “Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemashyuran-Ku” ({{Alkitab|Yesaya 43:21}}).<ref name="Vanhoye"></ref> Akan tetapi, kemuliaan tersebut tidak berkaitan dengan kehebatan pribadi, melainkan karena kasih Allah belaka ({{Alkitab|I Pet 2:10}}).<ref name="Vanhoye"></ref>
 
Dengan demikian, di dalam teks {{Alkitab|I Petrus 2:5}} dan {{Alkitab|1 Petrus 2:9|2:9}} telah ditegaskan bagaimana umat yang percaya pada Yesus telah dianugerahi untuk menjadi imam secara komunal, bukan secara individual.<ref name="Vanhoye"></ref> Keimaman jemaat bukanlah keimaman pribadi-pribadi.<ref name="Vanhoye"></ref> Selain itu, keimaman tidak lagi ditentukan dari garis keturunan darah seperti di dalam Perjanjian Lama, melainkan menurut iman sehingga keimaman tersebut terbuka untuk semua orang dari segala bangsa.<ref name="Vanhoye"></ref>