Perang Yunani-Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Baris 50:
Ketika sedang berperang melawan Lydia, Koresh mengirim pesan kepada kota-kota Yunani di Ionia. Dia meminta mereka untuk memberontak terhadap kekuaaan Lydia. Permintaannya ditolak oleh orang-orang Ionia.<ref name = I141>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+1.141 I, 141]</ref> Setelah Koresh selesai menaklukan Lydia, kota-kota Ionia kini menawarkan diri untuk berada di bawah kekuasaan Persia dengan kesepakatan yang sama seperti ketika dikuasai oleh Kroisos dari Lydia..<ref name = I141/> Koresh menolak dan mengungkit-ungkit keengganan bangsa Ionia ketika dulu mereka tidak mau membantunya. Bangsa Ionia dengan demikian bersiap-siap untuk mempertahankan diri, dan Koresh mengirim jenderal Media, [[Harpagos]], untuk menaklukan mereka.<ref name = I163>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+1.163 I, 163]</ref> Dia pertama-tama menyerang Phokaia; orang-orang Phokaia memutuskan untuk meninggalkan kota mereka dan berlayar menyelamatkan diri ke Sisilia, daripada harus tunduk di bawah kekuasaan Persia (meskipun kemudian banyak pula yang kembali).<ref name = I164>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+1.164 I, 164]</ref> Beberapa orang Teos juga memilih untuk bermigrasi ketika Harpagos menyerang kota mereka, tapi bangsa Ionia di kota-kota lainnya tetap bertahan, dan satu demi satu kota-kota Ionia ditaklukan oleh Persia.<ref name = I169>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+1.169 I, 169]</ref>
 
Setahun setelah penaklukan itu, Persia mendapati bahwa ternyata bangsa Ionia susah diatur. Di wilayah lainnya di kekaisaran, Koresh mengidentifikasi kelompok elit penduduk asli;- seperti halnya kependetaan Yudea - untuk membantunya mengatur daerah Ionia.<ref name = h147/> Kelompok seperti itu tidak ada di kota-kota Yunani pada masa itu; meski biasanya ada aristokrasi, hal ini pada akhirnya berujung pada golongan-golongan yang saling bermusuhan.<ref name = h147>Holland, hlm. 147–151.</ref> Persia kemudian menempatkan seorang tiran di tiap kota di Ionia, meskipun ini menyeret mereka ke dalam konflik internal Ionia. Selain itu, tiran tertentu kemungkinan mengembangkan gagasan untuk merdeka dan harus diganti.<ref name = h147/> Para tiran itu sendiri menghadapi tugas yang sulit, mereka mesti mengalihkan kebencian terburuk warganya terhadap Persia, sambil tetap mengabdi kepada Persia.<ref name = h147/> Di masa lalu, kota-kota Yunani sering diperintah oleh tiran, tapi bentuk pemerintahan semacam itu sudah berlalu.<ref name = fine>Fine, [http://books.google.co.uk/books?id=NjeM0kcp8swC&pg=PA269&dq=Ionian+revolt#PPA272,M1 hlm. 269–277.]</ref> Para tiran dipada masa lalu juga cenderung dan harus merupakan sosok pemimpin yang tangguh dan cakap, sementara para tiran yang ditunjuk oleh Persia adalah orang-orang yang kurang ahli memimpin. Karena didukung oleh kuatnya militer Persia, para tiran ini tidak memerlukan dukungan penduduk lokal, dan dengan demikian mereka dapat memerintah secara mutlak.<ref name = fine/> Menjelang Perang Yunani-Persia, ada kemungkinan bahwa penduduk Ionia merasa tidak puas dan sudah siap untuk memberontak.<ref name = h155>Holland, hlm. 155–157.</ref> Ionia, tidak seperti banyak daerah lainnya di Kekaisaran Persia, tidak memberontak pada masa perang saudara antara masa pemerintahan Koresh dan [[Darius I dari Persia|Darius I]], dan maka dari itu ada kemungkinan bahwa orang Ionia sebenarnya tidak terlalu merasa tidak puas terhadap kekuasaan Persia.
 
=== Peperangan di Mediterania kuno ===
Baris 217:
Setelah peristiwa Byzantion, Sparta diduga sangat ingin mengehentikan keterlibatan mereka dalam perang. Sparta berpendapt bahwa dengan dibebaskannya Yunani daratan dan kota-kota Yunani di Asia Kecil, maka tujuan perang sudah tercapai. Selain itu, Sparta juga kemungkinan merasa bahwa tidak mungkin memberi keamanan jangka panjang untuk kota-kota Yunani di Asia.<ref name = h362/> Setelah peristiwa di Mykale, raja Sparta [[Leotykhides]] sudah mengusulkan untuk memindahkan seluruh orang Yunani dari Asia Kecil ke Eropa sebagai satu-satunya cara yang permanen untuk membebaskan mereka dari ancaman Persia. [[Xanthippos]], komandan Athena di Mykale, secara keras menolak usulan ini. Kota-kota Ionia pada awalnya merupakan koloni Athena, dan menurutnya, orang Athenalah yang akan melindungi kota-kota Ionia.<ref name = h362>Holland, hlm. 362.</ref> Pada saat inilah, kepemimpinan pasukan Yunani mulai secara efektif beralih kepada Athena.<ref name = h362/> Dengan mundurnya Sparta dari Byzantion, kepemimpinan Athena atas pasukan Yunani semakin terlihat jelas.
 
Persekutuan negara kota Yunani yang longgar yang telah bertempur melawa invasi Xerxes, dulu didominasi oleh Sparta bersama [[Liga Peloponnesos]]nya. Kini dengan penarikan mundur Sparta dan sekutu-sekutunya, kongres negara kota kembali diselengarakan di pulau [[Delos]] yang suci untuk membentuk sebauh persekutuan baru untuk melanjutkan perlawanan terhadap Persia. Persekutuan baru ini meliputi banyak negara kota di Aigea dan secara formal didirikan sebagai 'Persekutuan Athena Pertama', lebih dikenal sebagai [[Liga Delos]]. Menurut Thukydides, tujuan resmi Liga ini adalah untuk "membalas penderitaan dengan cara menghancurkan wilayah kaisar [Persia]".<ref name = TI96>Thukydides [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Thuc.+1.96 I, 96]</ref> Pada kenyataannya, tujuan ini dibagi menjadi tiga usaha utama—mempersiapkan invasi dipada masa depan, memberi pembalasan kepada Persia, dan mengatur pembagian harta rampasan perang. Tiap anggotanya boleh memilih untuk menyediakan pasukan bersenjata atau membayar pajak, yang disimpan sebagai kas bersama; sebagian besar negara kota memilih untuk membayar pajak.<ref name = TI96/>
 
=== Kampanye melawan Persia ===