Agama Buddha di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Permintaan ini menghidupkan lagi hubungan laut di antara [[Laut Tengah]] dan Tiongkok, dengan India sebagai perantara terpilih. Dari waktu itu, lewat hubungan perdagangan, koloni-koloni dagang, dan bahkan intervensi politik, India memulai dengan kuat pengaruhnya di [[Asia Tenggara]]. Rute dagang menghubungkan India dengan selatan [[Burma]], pusat dan selatan [[Siam]], [[Kamboja]] dan selatan [[Vietnam]], dan banyak pemukiman pesisir didirikan di sana.
 
Lebih dari seribu tahun, pengaruh India merupakan faktor utama yang membawa persatuan budaya di antara banyak negara yang berbeda-beda di kawasan ini. [[Bahasa Pali]] dan [[bahasa SansekertaSanskerta]] serta [[aksara Nusantara|aksara India]] bersama dengan [[Theravada]], [[Mahayana]], [[Brahmanisme]], dan agama [[Hindu]], disebarkan secara langsung melalui teks-teks [[sastra India|kesusastraan India]] seperti [[Ramayana]] dan [[Mahabharata]].
 
Dari [[abad ke-5]] sampai [[abad ke-13]], Asia Tenggara memiliki kerajaan-kerajaan dan bahkan kekaisaran yang kuat dan berkuasa dan menjadi aktif dalam pengembangan arsitektur dan seni Buddha. Pengaruh utama Buddha berasal dari [[anakbenua India]], sehingga negara-negara di sini menganut aliran [[Mahayana]]. [[Kerajaan Sriwijaya|Sri Wijaya]] di selatan dan [[kerajaan Khmer]] di utara saling berusaha menjadi yang paling berkuasa dan kesenian mereka mencermikan pantheon [[Bodhisattva]] Mahayana yang sangat kaya.