Abubakar bin Ali Syahab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 26:
 
==Perjalanan ke luar negeri dan naik haji==
Setelah Jamiat Kheir berkembang dan semakin banyak muridnya, dalam usia 50 tahun atau pada tanggal 1 Mei 1926 beliau kembali berangkat ke Hadramaut untuk kedua kalinya. Kali ini disertai dua orang putranya, Hamid dan Idrus. Mereka singgah di [[Singapura]], [[Malaysia]], [[Mesir]] dan Mukalla sebelum akhirnya tiba di Damun, Hadramaut, pada tanggal 20 Zulqaidah 1344 H.
 
Di tempat-tempat yang dikunjunginya, beliau bersama dengan dua putranya yang masih berusia 20-an tahun selalu membahas upaya untuk meningkatkan syiar dan pendidikan Islam sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW, "Belajarlah kamu dari sejak buaian sampai ke liang lahat". Habib Abubakar di tempat-tempat yang disinggahi selalu belajar dengan para guru dan sejumlah habib. Di Hadramaut ini, beliau memperbaiki sejumlah [[masjid]], antara lain masjid Al-Mas. Bahkan beliau membangun masjid Sakran yang sampai sekarang masih berdiri dengan megahnya.
 
Tidak pernah jemu dan lelah berjuang untuk kejayaan Islam dan Alawiyyin, beliau tidak segan-segan untuk mencari dan mengumpulkan biaya selama di [[Jawa]], [[Palembang]] dan Singapura untuk membangun madarasah di Damun, Hadramaut. Sampai sekarang madrasah ini masih berdiri dengan baik. Beliau juga mendirikan yayasan Iqbal di Damun.
 
Pada 27 Syawwal 1354 H beliau sampai di [[Jeddah]] untuk menunaikan [[ibadah haji]]. Kedatangannya di tanah suci berbarengan dengan kedatangan Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi dari [[Kwitang, Senen|Kwitang]], seorang ulama besar di Jakarta yang menjadi sahabat karibnya. Mereka bersama-sama menziarahi tempat-tempat mulia dan parah tokoh ulama. Pada awal Muharram 1355 H beliau kembali ke Damun, Tarim.
 
==Melanjutkan pengabdian di Indonesia==