Arya Kamandanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Selama beberapa hari Arya Kamandanu akhirnya berhasil menguasai [[Aji Saepi Angin]], sebuah ilmu kanuragan untuk meringankan tubuh, yang mampu membuatnya lari melesat bagaikan terbang.
Kamandanu juga berhasil menguasai pukulan dua belas jurus sampai tahap ke tiga dimana pukulan ini lebih populer dengan nama [[Jurus Naga Puspa]] , yang pada akhirnya nanti mampu disempurnakan sampai tingkat Akhir oleh bantuan saudara seperguruan ayahnya yang lain bernama Mpu Lunggah.
 
== [[Pedang Naga Puspa]] ==
 
Dalam setiap petualangannya, Arya Kamandanu selalu ditemani oleh pedang pusakanya bernama [[pedang Naga Puspa]] ciptaan gurunya, Mpu Ranubhaya.
 
Pada awalnya pedang pusaka ini diciptakan untuk [[Kubilai Khan|Kaisar Kubilai Khan]], penguasa [[Dinasti Yuan]] di negeri [[Mongolia]] sebagai tebusan atas diri Ranubhaya sebagai tawanan kerajaan, Namun pedang ini malah menjadi rebutan pejabat kerajaan.
Demi menyelamatkan pedang tersebut dari orang-orang yang berwatak jahat, pedang pusaka tersebut akhirnya diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama [[Lo Shi Shan]] dan [[Mei Shin]].
 
Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke [[Tanah Jawa]]. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini pun menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Lo Shi Shan tewas, pedang pun beralih ke tangan Mei Shin.
Mei Shin pun hidup terlunta-lunta, kemudian ditolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, merekapun saling jatuh cinta, kemudian Arya Kamandanu menikahi Mei Shin, dan akhirnya pedang pusaka tersebut diserahkan ke Arya Kamndanu, murid kesayangan dari pencipta pedang Naga Puspa itu sendiri.
 
Pedang Naga puspa ini begitu dahsyat kekuatannya, ketika pedang ini sudah keluar dari [[warangka]] nya, maka akan mengeluarkan pamor yang berwarna kemerah-merahan.
Dalam penciptaannya, Mpu Ranubhaya memasukkan energi [[Naga Bumi]] kedalam pedang tersebut, sehingga bagi siapa saja yang berani mencabut pedang tersebut dari warangkanya namun jika tidak mempunyai tenaga dalam yang memadai, maka pemegang pedang tersebut tenaganya akan tersedot oleh energi ghaib yang ada dalam pedang Naga Puspa ini hingga bisa menyebabkan kematian.
Sudah banyak korban-korban yang berjatuhan akibat kecerobohan menggunakan pedang ini.
 
Arya Kamandanu sendiri tak pernah berani berlama-lama ketika menggunakan pedang tersebut, karena meski ia sudah menguasai jurus -jurus dasar Naga Puspa, Namun ia masih belum mampu mengendalikan tenaga liar yang ada dalam pedang ini.
Hingga suatu saat, pedang ini pun jatuh ketangan musuh besarnya.
 
Ketika Arya Kamandanu digigit oleh ular siluman naga puspa, kemudian bertapa hingga 40 hari lamanya dan mampu menyempurnakan jurus naga puspanya hingga ke tahap akhir, dan dengan bantuan [[Keris Mpu Gandring]], barulah ia bisa merebut kembali dan menaklukkan keganasan pedang ini, hingga pamornya berubah menjadi kebiru-biruan.
 
 
== Musuh Bebuyutan ==
 
== [[Pedang Naga Puspa]] ==
 
== Kisah Percintaan ==