Samsam, Kerambitan, Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-iklan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
}}
'''Samsam''' adalah [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Kerambitan, Tabanan|Kerambitan]], [[Kabupaten Tabanan]], [[Bali]], [[Indonesia]].
{{Kerambitan, Tabanan}}
{{Kelurahan-stub}}Profil Desa Samsam
 
<!--
Baris 25 ⟶ 27:
Dalam perjalanan para Kesatrya yang diikuti oleh para abdi, ditemuilah sebuah tempat yang mengepulkan asap dari dalam tanah ( lokasinya di Pura Sada ) tempat ini dianggap sangat utama, maka ditetapkanlah untuk berdomisili di tempat ini, yang bernama hutan Metya atau hutan Ustra. Lama-kelamaan terbentuklah sebuah desa yang berlokasi di sebelah barat sungai Yeh Enu. Dikala sedang giat-giatnya para penghuni memperbaiki kebun dan ladangnya di sela dengan megecel ayam pada waktu istirahat sebagai tradisi waktu itu, maka datanglah seorang Pendeta dari arah barat. Sesampainya di tempat ini ( hutan Ustra ) Pendeta tersebut menaburkan bunga ( sari ) dan beras kuning ( wija ). Wija dan Sari ini tidak lain adalah Samsam, yang disertai dengan Puja Pangastuti Om, Swasti Astu, mak mulai saat Wijasari atau Samsam itu ditaburkan, oleh para leluhur tempat atau desa ini dinamai Desa Samsam.
 
Raja Tabanan Cokorda Ngeluwur adalah seorang raja yang alim dan bijaksana, beliau sering turun / berkunjung ke kampung serta sambil memeriksa keadaan. Pada saat beliau berkunjung ke kampung – kampung sebelah barat yang bergunung – gunung dan berlembah curam beliau sering mandeg/beristirahat. Di dataran sebelah barat sungai Yeh Enu beliau mengadakan persalinan/pergantian juru sunggi ( pengusung ) untuk melanjutkan perjalanan beliau ke kampung lain. Terkenallah tempat ini bernama Pesalinan yang lama kelamaan disebut Penyalin.
 
Raja Tabanan Cokorda Ngeluwur adalah seorang raja yang alim dan bijaksana, beliau sering turun / berkunjung ke kampung serta sambil memeriksa keadaan. Pada saat beliau berkunjung ke kampung – kampung sebelah barat yang bergunung – gunung dan berlembah curam beliau sering mandeg/beristirahat. Di dataran sebelah barat sungai Yeh Enu beliau mengadakan persalinan/pergantian juru sunggi ( pengusung ) untuk melanjutkan perjalanan beliau ke kampung lain. Terkenallah tempat ini bernama Pesalinan yang lama kelamaan disebut Penyalin.
 
Sementara itu dikisahkan panjak – panjak ( rakyat ) Raja dari Wongaya yang dipimpin oleh I Gede Jagra hendak menghadap Raja Tabanan, tersesat di sebuah hutan Kutuh ( Kapuk ) disebelah barat Tabanan, setelah lama beristirahat disana sambil mengingat ngingat jalan yang menuju Tabanan. Akhirnya jalan yang menuju Kerajaan Tabanan itu ditemukan. Akan tetapi setelah tugas mereka selesai, mereka tidak kembali lagi ke Wongaya namun mereka tertarik untuk menetap di hutan Kutuh ( Kapuk ) yang sangat subur sekali.
Baris 125 ⟶ 126:
4. Desa Adat Kutuh Kelod
5. Desa Adat Kutuh Kaja.
 
-->
Profil Desa Samsam
{{Kerambitan, Tabanan}}
{{Kelurahan-stub}}Profil Desa Samsam
Pemerintahan :
Desa Samsam berada dalam lingkup Kecamatan Kerambitan. Desa Samsam dengan jarak tempuh 5 menit dari kota kecamatan atau sekitar 3 km, memiliki luas wilayah sekitar 373 Ha.
Baris 162:
Potensi Wisata :
Secara khusus Desa Samsam tidak memiliki tempat wisata, namun ada juga beberapa wisatawan asing yang berkeliling mengunjungi alam pedesaan di Samsam.
-->