Ketika Raja Seonjo wafat, ia menunjuk Pangeran Gwanghae sebagai pewaris tahtanya yang sah, dan memerintahkan keduapara penasehatnya untuk membuat dokumen kerajaan. Namun, [[Yu Yeong-gyeong]] dari fraksi Utara Kecil menyembunyikan dokumen tersebut dan berencanabersekongkol untuk menunjukmengangkat Pangeran Besar Yeongchang sebagai raja, hanya untuk dipergoki oleh kepala Fraksi Utara Besar (북인; 大北), [[Jeong In-hong]]. Yu segera di eksekusi dan Pangeran Besar Yeongchang ditawan dan wafat di tahun berikutnya.
Setelah insiden itu, Pangeran Gwanghae mencoba untuk membawa pejabat-pejabat dari berbagai latar belakang politik dan daerah ke istananyaIstana, namun rencananya diinterupsi oleh anggota Fraksi Utara Besar termasuk [[Yi Icheom]] dan Jeong In-hong. Kemudian Fraksi Utara Besar mulai menyingkirkan anggota dari fraksi politik lain dari pemerintahpemerintahan, terutama Fraksi Utara Kecil. Akhirnya di tahun 1613 Fraksi Utara Besar menaruhdapat tangan mereka kemenyentuh Pangeran Besar Yeongchang; kakeknya [[Kim Je-nam]] ditemukan telah berhianat dan di eksekusi, dansementara Yeongchang di buang ke pengasingan, dimanadi mana ia kemudian dibunuh. Pada waktu yang sama Fraksi Utara Besar menekan Fraksi Utara Kecil; Di tahun 1618 ibu Yeongchang, Ratu Inmok, dilucuti gelarnya dan dipenjarakan. Namun, Gwanghae tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan hal tersebut meskipun ia secara resmi adalah kepala pemerintahan.
