Jelangkung (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-milyar +miliar)
Baris 28:
 
== Latar belakang ==
Menurut artikel di ''Variety'', film "''Jelangkung''" pada awalnya sama sekali tidak diharapkan akan menjadi sebuah kesuksesan. Film yang hanya memakan waktu syuting sepuluh hari <ref>[http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Hiburan&id=23021 Preview Tusuk Jelangkung], Pontianak Post, 15 Maret 2003. Diakses 19 Oktober 2009.</ref> ini diproduksi untuk ditayangkan di jaringan [[televisi]] [[swasta]] [[TransTV]], yang pada saat itu belum mulai mengudara di [[Indonesia]] (TransTV baru mulai mengudara awal tahun 2002). Produser [[Erwin Arnada]] menyarankan untuk menayangkan "''Jelangkung''" di bioskop, dan pada tanggal 5 Oktober akhirnya "''Jelangkung''" ditayangkan di salah satu bioskop [[Jakarta]]. Walau tanpa dukungan [[sponsor]] dan [[iklan]], film "''Jelangkung''" ternyata sangat sukses karena penonton yang kebanyakan adalah [[mahasiswa]] dan anak muda. ketenaran jelangkung sebagai salah satu hantu di Indonesia bahkan menarik penggemarnya untuk membuat akun twitter dengan username @jelankkunggg. Pada tanggal 18 November 2001, lebih dari 50 ribu tiket telah terjual untuk film ini, sehingga akhirnya [[Harris Lasmana]], pengusaha pemilik jaringan [[bioskop 21]] membeli hak tayang film ini untuk diputar di 25 bioskop 21. "''Jelangkung''" mulai tayang pertengahan Desember 2001 secara nasional. <ref>[http://www.sixthsenseproductions.com/press/VarietyJelangkung.jpg Majalah Variety - Auds Scream for Horror Hit], Ryanto, Tony. [[Variety]] 2 Desember 2001</ref>
 
Kesuksesan komersial film ini dianggap telah menghidupkan perfilman horor di bioskop Indonesia, terutama karena saat dirilis, film ini tidak lagi bertumpu pada klise "wajah seram hantu" pada umumnya, namun juga pada ketegangan melalui gerak [[kamera]], [[efek spesial]], dan lokasi yang asing. <ref>[http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=53946 "Film Hantu yang Kagak Ada Matinya" - Pikiran Rakyat Online], diakses 17 Oktober 2009</ref> Film ini juga dikenal telah mengusung ide baru dalam film Indonesia karena mengolah musik [[pop]] dan kehidupan remaja modern dalam alur ceritanya. Kesuksesan film ini memancing keluarnya sinetron berjudul [[Jelangkung (sinetron)|sama]] yang sempat ditayangkan di stasiun [[televisi]] [[swasta]] [[RCTI]]. <ref>[http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Hiburan&id=30557 Sinetron Jelangkung di RCTI - Radar Sulawesi Tengah], diakses 17 Oktober 2009.</ref> Film ini dirilis dalam format [[VCD]] pada tahun 2002 dan dalam [[DVD]] pada tahun 2008.