Suriname: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 71:
Tuntutan ini ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada tahun [[1970]]. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai. Suriname selanjutnya menjadi [[negara merdeka]] sejak tanggal [[25 November]] [[1975]]. Walaupun demikian, perekonomian negara yang baru merdeka ini tetap sangat tergantung pada bantuan pembangunan Belanda.
 
Pada tanggal [[25 Februari]] [[1980]], lima tahun setelah kemerdekaannya, Suriname diguncang oleh kudeta yang dilancarkan pihak militer. Peristiwa kudeta ini telah mengakibatkan jatuhnya Pemerintah Demokrasi Parlementer pertama sejak kemerdekaan Suriname. Setelah Rezim Militer Berkuasa , maka timbul gerakan -gerakan kontra -revolusi yag bertujuan untuk mengembalikan demokrasi di Suriname dengan kudeta. tetapi beberapa usaha kudeta itu gagal untuk menggulingkan rezim militer Bouterse. kudeta tersebut antara : Kudeta oleh Sersan Fred Ormskerk pada 30 Maret 1980, kudeta oleh Sersan Wilfred Hawker pada 15 March 1981. dan terakhir oleh Letnan Surendre Rambocus dan Sersan Djiewansingh Sheombar yang dibantu kelompok saaayap kanan, kaum Buruh, dan politisi Hindustani & Jawa, tetapi kudeta inipun gagal. Sebagai reaksi terhadap [[pemberontakan]] tersebut, pada tanggal [[8 Desember]] [[1982]] pihak militer melakukan penembakan terhadap 15 tokoh oposisi [[demonstran]].Peristiwa ini telah mengakibatkan dihentikannya bantuan pembangunan Belanda kepada Suriname, yang berdampak semakin buruknya kondisi perekonomian Suriname.
Namun hal ini tidak membuat upaya menggulingkan rezim militer berhenti, justru ini memicu muncul perlawanan yang lain dan kali datang dari Etnis Bushnegro dan Amerindian di Pedalaman Suriname.
mereka tampil sebagai penentang utama kekuasaan militer. Sekitar 35.000 [[penduduk]] Bushnegro dan 6500 Amerindian telah menjadi pelaku utama pemberontakan terhadap penguasa militer.