Pinang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Budaya: kembalikan ref & pranala luar |
k geser gambar |
||
Baris 51:
Saat ini biji pinang sudah menjadi komoditi perdagangan. Ekspor dari [[Indonesia]] diarahkan ke negara-negara Asia selatan seperti [[India]], [[Pakistan]], [[Bangladesh]], atau [[Nepal]]. Negara-negara pengekspor pinang utama adalah Indonesia, [[Thailand]], [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Myanmar]].
[[Berkas:Sukuh-relief02.jpg|thumb|left|150px|Pohon pinang (tengah) di Setra Gandamayit, tempat bersemayam Batari [[Durga]] (membawa pedang). Relief [[Candi Sukuh]] dari abad ke-15.]]▼
Biji pinang yang diperdagangkan terutama adalah yang telah dikeringkan, dalam keadaan utuh (bulat) atau dibelah. Di negara-negara importir tersebut biji pinang diolah menjadi semacam permen sebagai makanan kecil.
== Budaya ==
▲[[Berkas:Sukuh-relief02.jpg|thumb|left|150px|Pohon pinang (tengah) di Setra Gandamayit, tempat bersemayam Batari [[Durga]] (membawa pedang). Relief [[Candi Sukuh]] dari abad ke-15.]]
Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat [[Nusantara]]. Relief pada [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Sukuh]], keduanya berselisih sekitar delapan abad, menampilkan pohon pinang secara jelas. Di [[Bandar Udara Sentani]], ada tanda larangan memakan buah pinang di bandara karena membuat masalah, yaitu bercak-bercak merah bekas ludah. [http://www.detiknews.com/read/2010/09/30/093859/1451962/10/ssttt-dilarang-makan-pinang-di-bandara-jayapura]
|