Pulau Buru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Mengubah: it:Buru (indonesia) |
mengembangkan artikel |
||
Baris 1:
{{kegunaanlain|Buru}}
{{Infobox Islands
|name = Pulau Buru
|image name = Topographic map of Buru-en.svg
|image caption =
|locator map = ID Buru.PNG
|native name =
|native name link =
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates= {{coord|3|24|S|126|40|E|region:ID_type:isle}}
|archipelago = [[Kepulauan Maluku]]
|total islands =
|major islands =
|area = {{km2 to mi2|9505|abbr=yes}}
|highest mount = [[Gunung Kaplamada]]
|elevation = {{m to ft|2429|abbrv=yes}}
|country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|country admin divisions title = Provinsi Maluku
|country admin divisions = [[Maluku]]
|country largest city = [[Namlea, Buru|Namlea]]
|country largest city population =
|population = 135.000
|population as of = 2009
|density =14
|ethnic groups =[[Suku Buru]], [[Suku Lisela]], [[Suku Ambelau]], [[Suku Kayeli]]
}}
[[Berkas:Buru tpc 1967.jpg|thumb|250px]]
'''Pulau Buru''' merupakan salah satu [[pulau]] besar di [[Kepulauan Maluku]]. Dengan luas 8.473,2 km², dan panjang garis pantai 427,2 km, Pulau Buru menempati urutan ketiga setelah [[Pulau Halmahera]] di Maluku Utara dan dan [[Pulau Seram]] di Maluku Tengah. Secara umum Pulau Buru berupa perbukitan dan pegunungan. Puncak tertinggi mencapai 2.736 m.
Pulau ini terkenal sebagai pulau pengasingan bagi para tahanan politik pada zaman pemerintahan [[Orde Baru]] Presiden [[Soeharto]].
== Demografi ==
Baris 9 ⟶ 35:
Ada beberapa kelompok etnis yang menetap di Buru: etnis asli, yakni Buru (baik di pesisir maupun di pedalaman); dan etnis pendatang, yakni Ambon, Maluku Tenggara (terutama Kei), Ambalau, Kep. Sula (terutama Sanana), Buton, Bugis, Jawa (terutama di daerah pemukiman transmigrasi). Tidak diketahui data mengenai komposisi penduduk berdasarkan etnis.
Ada beberapa wilayah dataran di Pulau Buru. Dataran terluas adalah lembah [[Sungai Waeapo]] di wilayah Kecamatan [[Buru Utara Selatan]] dengan Ibu Kota [[Mako]]. Dataran Waeapo ini pada awal 70-an menjadi salah satu tempat pemukiman bagi para [[Tapol]]/[[Napol]] kasus [[G30S]]. Dan kemudian pada awal 80-an mulai dibuka untuk unit-unit pemukiman transmigrasi dan sampai sekarang menjadi lumbung padi untuk Pulau Buru.
Selain Waeapo,
Semenjak Februari 2003, Kabupaten Buru dimekarkan dari 5 Kecamatan menjadi 10 kecamatan. Dengan demikian jumlah desa juga mengalami penambahan, dari 81 Desa menjadi 94 desa. Sementara itu jumlah Dusun ada 125 dusun .
===Tabel
{| class="wikitable sortable"
|-
! Kecamatan Lama
! Kecamatan Baru
! Jumlah Desa
! Jumlah Dusun
|-
| '''Buru Utara Barat'''
| '''[[Air Buaya]]'''
| 8
| 34
|-
|
| '''[[Kepala Madan]]'''
| 8
| 6
|-
| '''Buru Utara Timur'''
| '''[[Namlea]]'''
| 11
| 9
|-
|
| '''[[Waplau]]'''
| 9
| 5
|-
| '''Buru Utara Selatan'''
| '''[[Waeapo]]'''
| 17
| 40
|-
|
| '''[[Batabual]]'''
| 5
| 4
|-
| '''Buru Selatan Timur'''
| '''[[Waesama]]'''
| 7
| 5
|-
|
| '''[[Namrole]]'''
| 8
| 8
|-
|
| '''[[Ambalau, Buru Selatan|Ambalau]]'''
| 7
| 0
|-
| '''Buru Selatan'''
| '''[[Leksula]]'''
| 14
| 14
|-
| '''5 Kecamatan'''
| '''10 Kecamatan'''
| '''94'''
| '''125'''
|}
Seperti periode-periode sebelumnya, pemekaran ini dalam prakteknya memang menimbulkan pro dan kontra, terutama persoalan masuknya sebuah daerah desa/dusun ke dalam daerah desa/kecamatan yang lain. Misalnya, Dusun Metar, yang pada periode sebelumnya termasuk dalam wilayah Desa Grandeng Kecamatan Buru Utara Selatan, secara sepihak menolak masuk dalam wilayah Desa Lele Kecamatan Waeapo. Penolakan memang tidak dilakukan secara terbuka, tetapi menyangkut urusan administrasi, Kepala Dusun masih lebih pilih berurusan dengan Desa Grandeng.
Akan tetapi juga, pemekaran ini merupakan jalan tengah mengenai persoalan yang sebelumnya juga muncul mengenai masuknya sebuah wilayah ke dalam wilayah kecamatan tertentu. Misalnya, pada sekitar tahun 2001 – 2002, terjadi pro dan kontra mengenai masuknya wilayah Namrole ke dalam wilayah Buru Selatan Timur [ibu kota kecamatan: Wamsisi]. Ada sementara dusun atau desa yang menghendaki masuk ke dalam Kecamatan Buru Selatan [ibu kota kecamatan: Leksula], akan tetapi juga ada yang menghendaki masuk ke dalam Kecamatan Buru Selatan Timur. Karena itu, pemekaran pada Februari 2003 dengan menjadikan Namrole kecamatan tersendiri, merupakan jalan tengah yang dapat ditempuh.
{{indo-pulau-stub}}
{{DEFAULTSORT:Buru}}
|