Persiter Ternate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laila Khasanah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
[[Stadion]] yang menjadi basis Persiter Ternate adalah [[Stadion Gelora Kie Raha]] yang menjadi kebanggaan warga masyarakat [[Kota Ternate]] yang berkapasitas 15.000 orang. Setelah penantian selama 10 tahun di [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi 1]], akhirnya tim Persiter bisa lolos ke [[Divisi Utama Liga Indonesia|divisi utama]] setelah keluar sebagai juara 3 dalam partai 8 besar divisi 1 di tahun 2005 lalu.<ref>{{cite web|url=http://ligaindonesia.com/index.php?action=teamprofile.view&teamId=31|title=Profil Tim}} {{id icon}}</ref>
 
Dengan dimotori mantan tandem [[Kurniawan Dwi Yulianto]] di [[PSPS pekanbaruPekanbaru]], [[Rachmat M Rivai]] yang juga mantan skuadskuat tim [[''Baretta]]'' angkatan setelah Kurniawan, ditambah dengna sejumlah pemain binaan klub-klub lokal Ternate, bisa mengantarkan Persiter Ternate promosi ke Divisi Utama pada tahun 2006. Selain itu, tim ini juga dikenal sebagai tim yang "Jago Kandang", terbukti sepanjang bertanding di Gelora Kieraha, tim berkostum kuning-hijau ini hanya 2 kali mengalami kekalahan di kandang sendiri di divisi 1.
 
Pada [[Liga Indonesia XII]] Persiter berhasil masuk ke Divisi I Liga Indonesia dengan status Tim Promosi. Hingga Putaran II berakhir Persiter berhasil menduduki Posisi ke 9 dengan Poin 32 dan memempatkan [[Rahmat M Rivai]] yang akrab disapa Poci sebagai ''Runner Up'' Top scorer [[Liga Indonsia 2005-2006]], serta berhasil menyumbangkan seorang pemain Muda yang bertalenta tinggi untuk berlatih bersama Tim Nasional U-23 di Belanda, yaitu [[Fandy Muchtar]] yang juga eks pilar PSSI Pelajar era tahun [[2000]] yang telah membuat harum nama Persiter di kancah persepak bolaan Nasional.
Baris 36:
Pada [[Liga Indonesia 2007]], Persiter Ternate dibawah godokan pelatih asal [[Brasil]], [[Jackson Tiago|Jeksen Tiago]] dan manajer [[Iqbal Ruray]] membuat Persiter manjadi tim wilayah timur yang disegani, hingga putaran pertama wilayah timur menempati posisi runner up. Tim berkostum kuning dengan julukan Laskar Kieraha menjadi kuda hitam yang tidak pernah terkalahkan dikandang bahkan beberapa kali menang dan menahan seri saat bermain dikandang lawan.Publik Ternate yang "gila bola" bukan hanya memadati stadion saat pertanding tetapi selalu setia hadir distadion gelora Kieraha saat <u>Jeksen F Tiago</u> bersama Asisten Jafar dan Soleman melatih Tim kebanggaannya PERSITER Ternate.Perpaduan gaya pemain asal daerah Ternate dengan beberapa pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson dkk, membuat sepak bola Ternate menemukan kembali permainan khas Ternate Samba.Antusias pecinta persiter 2007 pada setiap pertandingan membuat Panpel Ligina Ternate yang dinahkodai oleh Kadispora <u>Idrus Assagaf</u> cs harus bekerja keras dengan kepadatan penonton bukan hanya dalam stadion GKR malah di seputaran bangunan yang berdekatan dengan stadion GKR mensuport Rahmat "poci" Rivai cs berlaga.
Memasuki putaran kedua, manajemen Persiter melepaskan tiga pemain asing,Yosep Amoah (liberia), Reginaldo (Brasil) dan Fabricio Bastos (Brasil). Dan untuk menggantikan tiga pemain asing, pihak manajemen terdiri dari Drs.Ikbal Ruray (Manager), Ir.Saiful Latif (Ass.Manager) dan Sekretaris tim Yunus Yau,SH serta juru bicara Maurice Tuguis berangkat ke Brasil mencari pemain pengganti.
 
 
== References ==