Pondok Pesantren Langitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mbah kholil (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Pintu_Masuk_.JPG]]{{rapikan}}
== '''[[Pondok]] [[pesantren]] Langitan
 
== '''[[Pondok]]Widang Tuban [[pesantrenJatim]] Langitan''' ==
'''Widang Tuban [[Jatim]]''' ==
 
----
Baris 12 ⟶ 11:
Perjalanan Pondok Pesantren [[Langitan]] dari periode ke periode selanjutnya senantiasa memperlihatkan peningkatan yang dinamis dan signifikan namun perkembangannya terjadi secara gradual dan kondisional. Bermula dari masa [[KH. Muhammad Nur]] yang merupakan sebuah fase perintisan, lalu diteruskan masa [[KH. Ahmad Sholeh]] dan [[KH. Muhammad Khozin]] yang dapat dikategorikan periode perkembangan. Kemudian berlanjut pada kepengasuhan [[KH. Abdul Hadi Zahid]], [[KH. Ahmad Marzuqi Zahid]] dan [[KH. Abdulloh Faqih]] yang tidak lain adalah fase [[pembaharuan]].
 
Dalam rentang masa satu setengah [[abad]] Pondok Pesantren Langitan telah menunjukkan kiprah dan peran yang luar biasa, berawal dari hanya sebuah surau kecil berkembang menjadi Pondok yang [[representatif]] dan populer di mata masyarakat luas baik dalam negeri maupun manca negara. Banyak tokoh-tokoh besar dan pengasuh pondok pesantren yang dididik dan dibesarkan di Pondok Pesantren Langitan ini, seperti [[KH.Kholil]] Bangkalan, [[KH. Hasyim Asy’ary]], [[KH. Syamsul Arifin]] (ayahanda [[KH. As’ad Syamsul Arifin]]) dan lain-lain.<br><br>
 
Dengan berpegang teguh pada [[kaidah]] “Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholeh Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah” (memelihara budaya-budaya klasik yang baik dan mengambil budaya-budaya yang baru yang [[konstruktif]]), maka Pondok [[Pesantren]] [[Langitan]] dalam perjalanannya senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan dan [[kontektualisasi]] dalam merekonstruksi bangunan-bangunan [[sosio kultural]], khususnya dalam hal pendidikan dan manajemen.
 
Usaha-usaha ke arah pembaharuan dan [[modernisasi]] memang sebuah konsekwensi dari sebuah dunia yang [[modern]]. Namun Pondok Pesantren Langitan dalam hal ini mempunyai batasan-batasan yang kongkrit, pembaharuan dan modernisasi tidak boleh merubah atau [[mereduksi]] [[orientasi]] dan [[idealisme]] pesantren.Sehingga dengan demikian Pondok Pesantren Langitan tidak sampai terombang-ambing oleh derasnya arus globalisasi, namun justru sebaliknya dapat menempatkan diri dalam posisi yang strategis, dan bahkan kadang-kadang dianggap sebagai alternatif.
Sehingga dengan demikian Pondok Pesantren Langitan tidak sampai terombang-ambing oleh derasnya arus globalisasi, namun justru sebaliknya dapat menempatkan diri dalam posisi yang strategis, dan bahkan kadang-kadang dianggap sebagai alternatif.
 
'''Lokasi dan nama'''