Pundong, Bantul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AndykaPP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Daerah Kecamatan Pundong dilalui dua jalur jalan raya, yang pertama jalur jalan sebelah timur menghubungkan antara Parangtritis-Yogyakarta melalui Kecamatan Imogiri, jalur ini relatif sepi, yang kedua jalur sebelah barat, jalan yang menghubungkan antara Parangtritis-Yogyakarta, jalan ini cukup baik arus lalu lintas ramai serta rawan Laka Lantas. Jalan antara Sempalan Pundong-Pasar Pundong-gunung puyuh dan Klegen-Pasar Pundong-Canden merupakan jalur vital bagi masyarakat Pundong.
Ada satu jalur Bis mini yang melewati Pundong yaitu Jalur Bantul-Bakulan-Canden-Pundong-Gunung Puyuh.
*'''==== Sejarah''' ====
Sejak zaman kolonial, Pundong dijadikan daerah perkembangan dibidang pertanian. Pada akhir abad 18, [[Belanda]] membuat pabrik gula yang diberi nama Pabik Gula Pundong. Beberapa fasilitas pendukung dibuat, seperti jalur rel kereta api, terminal, dan stasiun. Dahulu, Pundong merupakan daerah pemberhentian terakhir jalur rel yang ada di kawasan Bantul karang (sekarang [[Kabupaten Bantul]]).
Rumah [[Belanda]] juga banyak di buat pada abad itu seperti di kawasan pinggir pabrik gula (sekarang SMA N 1 Pundong), kawasan perempatan pundong (sekarang KUD Tani Rejo) dan timur Pasar Pundong yang berupa gudang garam (Sekarang menjadi rumah pribadi). Abad 19 pabrik gula milik [[Belanda]] bangkrut. Akhirnya seluruh fasilitas tidak digunakan lagi. Pada zaman [[Jepang]] Rel kereta banyak yang di pindahkan ke [[Thailand]] untuk digunakan sebagai besi penopang jembatan. Akhir abad 19 pundong dilanda banjir besar akibat luapan [[sungai opak]]. Akibatnya ribuan rumah terendam banjir dan rusak. Pada Saat itu, [[Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] merencanakan pembuatan tanggul raksasa di pinggir [[sungai opak]]. Sejak tanggul selesai dikerjakan, kawasan pundong terbebas dari banjir. Setelah kemerdekaan Indonesia, [[Kesultanan Ngayogyokarta]] melebur dengan [[NKRI]]. Hal tersebut membuat kawasan tersebut harus dibagi menjadi kabupaten, kecamatan dan desa. Awalnya Kecamatan Pundong dan kretek menjadi kecamatan baru bernama Kecamatan Kretek, namun pada orde baru, daerah Pundong memisahkan diri dari Kecamatan Kretek dan membentuk Kecamatan Pundong. Pada tahun 2006, tepatnya tanggal 27 Mei 2006. [[Yogyakarta]] dan sekitar diguncang gempa berkekuatan 6,2 sekala richter. Salah satu daerah terparah dilanda gempa adalah [[Pundong, Bantul|Pundong]]. Ribuan nyawa melayang serta hampir seluruh rumah di wilayah ini rusak berat dan rata dengan tanah. Hal ini akibat dari rapuhnya tanah di bawah Pundong serta berdekatan dengan sesar Opak. Rehabilitasi pasca gempa membutuhkan waktu sampai 2 tahun. Tahun 2008, di bekas pabrik gula, didirikanlah Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat. Rumah sakit ini dikhususkan untuk korban gempa.
Baris 63:
*'''Pertanian dan Kehutanan
Kecamatan Pundong Merupakan salah satu Lumbung padi di [[DIY]] selain Imogiri, Bambanglipuro, Jetis, Seyegan, Kalasan dan Godean. Produksi mencapai 7,2 Ton per panen. Selain itu Jagung dan kacang tanah mencapai setengah ton per panen. Sedangkan Kedelai dan ubi hanya 200 kwintal per panen. Tidak hanya makanan pokok, Pundong juga penghasil Pisang yang cukup besar dengan produksi 1,2 Ton per tahun. Kecamatan Pundong memiliki hutan rakyat seluas 350 hektar yang berada di Desa Seloharjo.
*'''==== Tempat Pariwisata''' ====
*'''Sental Industri Gerabah Panjangrejo'''
Kawasan ini berada di timur jalan [[Parangtritis]], tepatnya di Perempatan Paker ke timur. Terdapat banyak home industri yang membuat dan menjual aneka gerabah. Dari pot, piring hias, guci, sovenir pernikahan sampai patung. Banyak dari hasil kerajinan diekspor ke luar negri. Menurut wisatawan, walaupun belum terkenal, gerabah di sini berkualitas sangat baik.