Andrologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anton smc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anton smc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
 
- Tahun 2006 : Pengesahan Kolegium Andrologi Indonesia hasil kongres I PERSANDI 2005 oleh MKKI dengan Surat Keputusan Nomor 051/Skep/MKKI/III/2006 tanggal 9 Maret 2006 dan Pengesahan Spesialis Andrologi oleh MKKI tanggal 1 Maret 2006 menyempurnakan perjuangan panjang perkembangan Andrologi sebagai ilmu kedokteran yang baru.
 
Seperti halnya pada bidang ilmu Kebidanan dan Kandungan yang khusus menangani permasalahan pada wanita, spesialisasi kedokteran yang menangani hal tersebut adalah Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan, demikian juga dengan permasalahan pria yang ditangani oleh Dokter spesialis Andrologi. Walaupun ilmu ini termasuk cabang dari ilmu kedokteran dan menangani masalah kesehatan, akan tetapi ditunjang oleh bidang keilmuan biologi, peternakan, farmasi dan lain-lain. seperti bidang ilmu kedokteran lainnya.
Kasus-kasus yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5 kelompok besar, yaitu : infertilitas pria, disfungsi ereksi, hipogonadotropik – hipogonadism, KB pria dan male aging.
 
Pelayanan yang diberikan oleh Dokter spesialis Andrologi, meliputi :
'''1. Klinis, '''
Baris 29 ⟶ 31:
 
Perkembangan ilmu kedokteran termasuk sangat cepat dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keilmuan itu sendiri terutama yang menyangkut fungsi-fungsi dalam kehidupan dan hajat hidup orang banyak. Demikian pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di bidang Andrologi terutama untuk masalah infertilitas dan seksualitas.
 
 
Ruang Lingkup :
Baris 52 ⟶ 55:
''' 5. Keluarga Berencana Pria'''
Selama ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di Indonesia, pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini sedang dikembangkan KB hormonal dengan target adalah pihak pria (suami), dengan demikian KB dalam keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Setiap pasangan yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin mendapatkan keterangan dan penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini peran Dokter spesialis Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.
 
 
'''Referensi :'''
 
• Arsyad, KM., 2006. 10 Tahun PERSANDI (Indonesian Andrologist Association). Pengurus PP Persandi.
 
• Mansur, Indra., 2009. Andrologi: Kebutuhan & solusi. Dalam website http://andrologi-indonesia-pandi.org?page=detail_news&id=21 diakses tanggal 1 Juni 2011 jam 15.15
 
• Wongso, Anton Darsono., 2008. Andrologi. Dalam website http://klinikandrologi. blogspot.com/2008/07/andrologi-andrology.html diakses tanggal 1 Juni 2011 jam 16.18
 
• Wongso, Anton Darsono., 2008. Mikropenis. Dalam website http://klinikandrologi. blogspot.com/2008/07/mikropenis-penis-kecil-mikropenis.html diakses tanggal 1 Juni 2011 jam 16.38