Kekasih (film 2008): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mengkonsumsi +mengonsumsi)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-supir +sopir)
Baris 31:
== Plot ==
 
Jiwo adalah seorang anak SMP. Ia lahir dari ayah bernama Japati dan ibu bernama Sasmita. Japati adalah seorang abdi dalem keraton yang terseret ombak laut selatan setelah berhasil menyelamatkan anggota [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] yang hampir tenggelam. Sementara Sasmita yang sedang hamil Jiwo, bisa menerima takdir atas suaminya dan menghidupi Jiwo sejak kecil dengan bekerja sebagai pengrajin batik. Untuk mengisi kegiatan luangnya, Jiwo sering melatih burung merpati kesayangannya, Bintang. Kemudian selesai melatih burung dan bersepeda di jalan, ia menabrak sebuah mobil. Ia sedikit memar, tetapi Bintang mati. Jiwo menyalahkan sang supirsopir dan yang disupirinyadisopirinya sebagai pembunuh merpatinya. Sang supirsopir itu adalah Pak Jon ([[Krisno Bossa]]) yang menyupiri putri majikannya yang sebaya dengan Jiwo, Maria. Maria adalah seorang anak keturunan keluarga keraton. Ia mempunyai ayah bernama Danurdono ([[Donny Damara]]) yang sangat patuh kepada ayahnya—atau kakek Maria—yang bernama Eyang Suryo ([[Pitrajaya Burnama]]). Ialah keturunan dari keraton tersebut. Ibu Maria adalah Lestari, seorang pengrajin batik sederhana yang dinikahi Danurdono. Pertamanya, Eyang Suryo tidak menyetujui pernikahan itu karena menganggap Lestari tidak pantas secara tingkat sosial untuk menjadi keluarga keraton, tetapi Lestari membuktikan dengan kerja keras dan keuletan, serta Maria, dan membuat Eyang Suryo mulai mendukung Lestari untuk menciptakan bisnis butik batik. Sayang, Maria mempunyai kelainan hati yang membuatnya lemah dan sangat dijaga oleh keluarganya.
 
Maria merasa bersalah dan menghapal nama sekolah Jiwo yang tertera di ''badge'' seragam Jiwo. Lalu, Maria dibantu Pak Jon mencari merpati terbaik dan menghadiahkannya kepada Jiwo. Setelah diberikan pengertian, Jiwo akhirnya menerima Maria sebagai temannya. Jiwo dan Maria berbagi senang dan kenangan manis yang mereka kecap. Saat tangan Maria berdarah dirumah Jiwo, Jiwo mengisap jari Maria dan mengelap darahnya dengan sketsa sarang burung Jiwo. Sketsa itu disimpan Maria. Pada sebuah sore, Maria harus berangkat ke Singapura bersama Lestari untuk merawat kondisinya. Padahal Maria belum memberikan ucapan perpisahan untuk Jiwo. Jiwo yang tidak tahu kabar itu terus menunggu dalam kelabilan emosi atas Maria.