Deforestasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kevdave (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kevdave (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Pengawahutanan dapat terjadi karena pelbagai alasan: pohon atau [[arang]] yang diperoleh dari hutan dapat digunakan atau dijual untuk [[bahan bakar]] atau sebagai [[kayu]] saja, sedangkan lahannya dapat dialihgunakan sebagai [[padang rumput]] untuk [[ternak]], [[perkebunan]] untuk [[komoditi|barang dagangan]] (''commodity''), atau untuk permukiman (''settlement''). Penebangan pohon tanpa penghutanan kembali (''reforestation'') yang cukup dapat merusak [[habitat|lingkungan tinggal]] (''habitat''), hilangnya keanekaragaman hayati dan [[gersang|kegersangan]] (''aridity''). Penebangan juga berdampak buruk terhadap penyitaan hayati (''biosequestration'') [[karbon dioksida]] dari udara. Daerah-daerah yang telah ditebang habis biasanya mengalami [[erosi|pengikisan tanah]] yang parah dan sering menjadi [[gurun]].
 
Pengabaian atau ketidaktahuan [[nilai]] hakiki (''intrinsic value''), kurangnya nilai bawaanyang terwariskan (''ascribed value''), kelengahan dalam pengelolaan hutan dan hukum lingkungan yang kurang memadai merupakan beberapa alasan yang memungkinkan terjadinya pengawahutanan secara besar-besaran. Banyak negara di dunia mengalami pengawahutanan terus-menerus, baik secara alami maupun akibat manusia. Pengawahutanan dapat menyebabkan [[kepunahan]], [[perubahan iklim]], penggurunan (''desertification''), dan ketersingkiran [[penduduk]] semula. Perubahan tersebut juga pernah terjadi di masa lalu dan dapat dibuktikan melalui penelitian rekaman [[fosil|sisa purba]] (''fossil record'').<ref name="SahneyBentonFalconLang 2010RainforestCollapse"/>
 
Akan tetapi, angka pengawahutanan bersih sudah tidak lagi meningkat di antara negara-negara dengan [[PDB]] per kapita yang sedikitnya AS$4.600.<ref>{{Cite journal|last1=Kauppi|first1=P. E.|last2=Ausubel|first2=J. H.|last3=Fang|first3=J.|last4=Mather|first4=A. S.|last5=Sedjo|first5=R. A.|last6=Waggoner|first6=P. E.|title=Returning forests analyzed with the forest identity|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=103|issue=46|page=17574|year=2006|pmid=17101996|pmc=1635979|doi=10.1073/pnas.0608343103}}</ref><ref>[http://www.nytimes.com/2009/04/21/science/earth/21tier.html?_r=2 "Use Energy, Get Rich and Save the Planet"], ''The New York Times'', April 20, 2009</ref>
 
== Penyebab ==
Banyak pengawahutanan di masa kini terjadi karena [[korupsi|penyelewengan kuasa pemerintahan]] (''political corruption'') di kalangan lembaga pemerintah,<ref>{{Cite news|url=http://newsinfo.inquirer.net/breakingnews/nation/view_article.php?article_id=110193|title=Corruption blamed for deforestation|first=T.J.|last=Burgonio|publisher=Philippine Daily Inquirer|date=January 3, 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.wrm.org.uy/bulletin/74/Uganda.html|title=WRM Bulletin Number 74|publisher=World Rainforest Movement|date=September 2003}}</ref> ketidakadilan dalam pembagian kekayaan (''wealth'') dan kekuasaan,<ref>{{cite web|url=http://www.globalchange.umich.edu/globalchange2/current/lectures/deforest/deforest.html|title=Global Deforestation|work=Global Change Curriculum|publisher=University of Michigan Global Change Program|date=January 4, 2006}}</ref> [[pertumbuhan penduduk]]<ref name=population1>{{cite web|url=http://www.fao.org/sd/WPdirect/WPan0050.htm|title=Population and deforestation|author=Alain Marcoux|date=August 2000|work=SD Dimensions|publisher=Sustainable Development Department, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)}}</ref> dan [[overpopulasi|ledakan penduduk]] (''overpopulation''),<ref>{{cite web|url=http://rainforests.mongabay.com/0816.htm|title=Impact of Population and Poverty on Rainforests|first=Rhett A|last=Butler|work=Mongabay.com / A Place Out of Time: Tropical Rainforests and the Perils They Face|accessdate=May 13, 2009}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.umich.edu/~gs265/society/deforestation.htm|title=The Choice: Doomsday or Arbor Day|author=Jocelyn Stock, Andy Rochen|accessdate=May 13, 2009}}</ref> maupun [[urbanisasi|pengkotaan]] (''urbanization'').<ref>{{cite web|url=http://www.allacademic.com/meta/p_mla_apa_research_citation/1/0/7/4/8/p107488_index.html|title=Demographics, Democracy, Development, Disparity and Deforestation: A Crossnational Assessment of the Social Causes of Deforestation|last=Karen|work=Paper presented at the annual meeting of the American Sociological Association, Atlanta Hilton Hotel, Atlanta, GA, Aug 16, 2003|accessdate=May 13, 2009}}</ref> [[Globalisasi|Kesejagatan]] (''globalization'') seringkali dipandang sebagai akar penyebab lain yang mengakibatkan pengawahutanan,<ref>{{cite web|url=http://yaleglobal.yale.edu/display.article?id=9366|title=The Double Edge of Globalization|publisher=Yale University Press|date=June 2007|work=YaleGlobal Online}}</ref><ref>{{cite web|url=http://rainforests.mongabay.com/0805.htm|title=Human Threats to Rainforests—Economic Restructuring|first=Rhett A|last=Butler|work=Mongabay.com / A Place Out of Time: Tropical Rainforests and the Perils They Face|accessdate=May 13, 2009}}</ref> meskipun ada pula dampak baik dari kesejagatan (datangnya tenaga kerja, modal, barang dagangan dan gagasan baru) yang telah menggalakkan pemulihan hutan setempat.<ref>{{cite web|url=http://www.spa.ucla.edu/cgpr/docs/sdarticle1.pdf|title=Globalization, Forest Resurgence, and Environmental Politics in El Salvador|author=Susanna B. Hecht, Susan Kandel, Ileana Gomes, Nelson Cuellar and Herman Rosa|work=World Development Vol. 34, No. 2|pages=308–323|year=2006}}</ref>
 
Terjadinya kemerosotan [[ekosistem|lingkungan alam]] hutan (''forest ecosystem'') juga dapat berakar dari dorongan-dorongan ekonomi yang menonjolkan keuntungan pengalihgunaan hutan daripada [[pelestarian]] hutan.<ref name=economicvalue>{{cite web|url=http://www.cbd.int/doc/external/academic/forest-es-2003-en.pdf|last=Pearce|first=David W|title=The Economic Value of Forest Ecosystems|work=Ecosystem Health, Vol. 7, no. 4|month=Desember|year=2001|pages=284–296}}</ref> Banyak kegunaan hutan yang penting tidak ada pasaran, maka dari itu, tidak ada nilai ekonomi yang bermanfaat bagi para pemilik hutan atau masyarakat yang bergantung pada hutan untuk [[kesejahteraan]] mereka.<ref name=economicvalue /> Dari sudut pandang negara berkembang, hilangnya manfaat hutan (sebagai penyerap karbon (''carbon sink'') atau [[cagar alam|cagar]] keanekaragaman hayati (''biodiversity reserve'')), ketika sebagian besar sisa pohonnya dikirim ke negara-negara maju, merupakan hal yang tidak adil karena tidak ada imbalan yang cukup untuk jasa tersebut. Negara-negara berkembang merasa beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, telah mendapatkan banyak manfaat dengan menebang hutannya sendiri berabad-abad yang lalu, dan adalah hal yang munafik apabila negara-negara maju tidak membiarkan negara-negara berkembang dengan kesempatan yang sama: bahwa negara miskin tidak harus menanggung biaya pelestarian karena negara kayalah yang telah menciptakan masalahnya.<ref name=costarica>{{cite web|url=http://article.pubs.nrc-cnrc.gc.ca/RPAS/rpv?hm=HInit&afpf=x99-225.pdf&journal=cjfr&volume=30|author=Erwin H Bulte; Mark Joenje; Hans G P Jansen|title=Is there too much or too little natural forest in the Atlantic Zone of Costa Rica?|work=Canadian Journal of Forest Research; 30:3|year=2000|pages=495–506}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 17 ⟶ 22:
== Rujukan ==
<references />
 
{{lingkungan-stub}}
 
[[Kategori:Kehutanan]]