Relativisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kia 80 (bicara | kontrib)
k WPCleaner (v0.99) ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung! - Latin, Norma
Kia 80 (bicara | kontrib)
k hapus {{inuse}} dan rapikan
Baris 1:
{{inuse}}
{{Infobox person
| name = L. Ron Hubbard
Baris 26 ⟶ 25:
'''Relativisme''' berasal dari kata [[Bahasa Latin|Latin]], relativus, yang berarti nisbi atau relatif.<ref name="KBBI"> Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.</ref><ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 949.</ref><ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.203-206.</ref> Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan [[manusia]], [[budaya]], [[etika]], [[moral]], [[agama]], bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya.<ref name="isme"/><ref>American Heritage Dictionary, [http://dictionary.reference.com/browse/relativism] "The doctrine that no ideas or beliefs are universally true but that all are, instead, “relative” — that is, their validity depends on the circumstances in which they are applied."</ref> Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya.<ref name="isme"/><ref name="kamus"/> Ajaran seperti ini dianut oleh [[Protagras]], [[Pyrrho]], dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum [[Skeptik]].<ref name="kamus"/><ref>[http://plato.stanford.edu/entries/feyerabend/ Stanford Encyclopedia of Philosophy: Paul Feyerabend]</ref>
 
== Relativisme Etisetis ==
Relativisme etis yang berpendapat bahwa penilaian baik-buruk dan benar-salah tergantung pada masing-masing orang disebut relativisme etis subjektif atau analitis.<ref name="isme"/><ref name=socratesdialogue>
{{cite book | title=Scientific Inquiry: Applied to the Doctrine of Jesus Christ | author=Richard Austin Gudmundsen | page = 50 |url=http://books.google.com/books?id=3C-ZdOSwRJcC&pg=PA50&dq=Protagoras+%22what+is+true+for+you%22&hl=en&ei=niY-Tb3AM4nEgAfc5ZWjCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCgQ6AEwAQ#v=onepage&q=Protagoras%20%22what%20is%20true%20for%20you%22&f=false
Baris 34 ⟶ 33:
Menurut relativisme etis subjektif, dalam masalah [[etis]], [[emosi]] dan perasaan berperan penting.<ref name="isme"/> Karena itu, pengaruh emosi dan perasaan dalam keputusan [[moral]] harus diperhitungkan.<ref name="isme"/> Yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tidak dapat dilepaskan dari orang yang tersangkut dan menilainya.<ref name="isme"/> Relativisme etis berpendapat bahwa tidak terdapat kriteria absolut bagi putusan-putusan moral.<ref name="kamus"/> [[Westermarck]] memeluk relativisme etis yang menghubungkan kriteria putusan dengan kebudayaan individual, yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan [[individual]].<ref name="kamus"/> Etika situasi dari [[Joseph Fletcher]] menganggap moralitas suatu tindakan relatif terhadap kebaikan tujuan tindakan itu.<ref name="kamus"/><ref name="cambridge"> Robert Audi. 1995. ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 824-825.</ref>
 
=== Kekuatan Relativismerelativisme Etisetis ===
Kekuatan relativisme etis subjektif adalah kesadarannya bahwa manusia itu unik dan berbeda satu sama lain.<ref name="isme"/> Karena itu, orang hidup menanggapi lika-liku hidup dan menjatuhkan penilaian etis atas hidup secara berbeda.<ref name="isme"/> Dengan cara itulah manusia dapat hidup sesuai dengan tuntutan situasinya.<ref name="isme"/> Ia dapat menanggapi hidupnya sejalan dengan data dan fakta yang ada.<ref name="isme"/> Ia dapat menetapkan apa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, menurut pertimbangan dan pemikirannya sendiri.<ref name="isme"/> Demikian manusia tidak hanya berbeda dan unik, tetapi berbeda dan unik pula dalam hidup etisnya.<ref name="isme"/>
 
=== Kelemahan Relativismerelativisme Etisetis ===
Walaupun sangat menekankan keunikan manusia dalam hal pengambilan keputusan [[etis]], para penganut relativisme [[etis]] subjektif dapat menjadi khilaf untuk membedakan antara [[Norma (sosiologi)|norma]] etis dan penerapannya, serta antara norma etis dan prinsip etisnya.<ref name="isme"/> Bila orang berbeda dalam hidup dan pemikiran etisnya, bukan berarti tidak ada norma etis yang sama.<ref name="isme"/> Bisa saja norma etis objektif itu sama, tetapi perwujudannya berbeda karena situasi hidup yang berbeda.<ref name="isme"/>
 
Baris 43 ⟶ 42:
{{reflist}}
 
== Pranala Luarluar ==
* [http://www.frieze.com/comment/article/best_before_1995/ Professor Ronald Jones on relativism]
* [http://www.bbc.co.uk/radio4/history/inourtime/inourtime_20060119.shtml BBC Radio 4 series "In Our Time", on ''Relativism - the battle against transcendent knowledge'', 19 January 2006]
Baris 51 ⟶ 50:
* [http://www.friesian.com/relative.htm The Friesian School on Relativism]
* [http://www.newadvent.org/cathen/12731d.htm The Catholic Encyclopedia]
 
 
[[Kategori:Filsafat]]