Parasetamol: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
WikitanvirBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Mengubah: fa:استامینوفن
Dwshinta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
 
Pada 1946, Lembaga Studi Analgesik dan Obat-obatan Sedatif telah memberi bantuan kepada Departemen Kesehatan New York untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan agen analgesik. [[Bernard Brodie]] dan [[Julius Axelrod]] telah ditugaskan untuk mengkaji mengapa agen bukan [[aspirin]] dikaitkan dengan adanya ''[[methemoglobinemia]]'', sejenis keadaan [[darah]] tidak berbahaya. Di dalam tulisan mereka pada 1948, Brodie dan Axelrod mengaitkan penggunaan asetanilida dengan ''methemoglobinemia'' dan mendapati pengaruh analgesik asetanilida adalah disebabkan metabolit parasetamol aktif. Mereka membela penggunaan parasetamol karena memandang bahan kimia ini tidak menghasilkan racun asetanilida.
 
==Penggunaan==
===Demam===
Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO hanya merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektifitas parasetamol sendiri untuk demam anak masih dipertanyakan, jika dibandingkan dengan efektifitas [[ibuprofen]].
 
===Nyeri===
Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai aktifitas sebagai analgesik, tetapi aktivitas anti-inflamasinya sangat lemah. Parasetamol lebih dapat ditoleransi oleh pasien yang mempunyai riwayat gangguan pencernaan, seperti pengeluaran asam lambung berlebih dan pendarahan lambung, dibandingkan dengan aspirin.
 
===Efek Samping===
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, mempengaruhi koagulasi darah, atau mempengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan bagian atas. Hingga tahun 2010, parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan.
 
===Overdosis===
Penggunaan parasetamol diatas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
 
==Mekanisme Aksi==
Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim siklooksigenase (COX: [[cyclooxigenase]]), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktifitas antipiretik dan analgesik, tetapi aktifitas anti-inflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya kadar [[peroxides|peroksida]] dapa lokasi inflamasi. Hal lain, karena selektifitas hambatannya pada COX-2, sehingga obat ini tidak menghambat aktifitas tromboksan yang merupakan zat pembekuan darah.
 
[[Kategori:Amida]]