Kitab Ayub: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Tanakh OT}}
'''Kitab Ayub''' ('''איוב''', [[bahasa Ibrani Standar]] ''Iyyov'', [[bahasa Ibrani Tiberias]] ''ʾIyyôḇ''; [[bahasa Arab]] ''أيّوب'' ''ʾAyyūb'') adalah salah satu kitab dalam [[Tanakh]]) yang juga merupakan bagian dari [[Perjanjian Lama]]. Nama [[Ayub]] atau [[Yob]] ("Yobe") berarti ''Permusuhan'' dalam [[bahasa Ibrani]].
 
Kitab ini adalah salah satu kitab yang paling sulit di dalam Alkitab. Berbagai [[eksegesis]] atas ''Kitab [[Ayub]]'' menggambarkan upaya-upaya untuk menerangkan kehadiran kuasa jahat sementara Allah yang baik juga ada. Dalam [[bahasa Yunani]], penjelasan ini dikenal dengan istilah ''[[teodisi]]''). Ayub menggambarkan upaya untuk mengajarkan agar orang hidup dengan benar, tetapi pada saat yang sama juga melukiskan dengan sinis gambaran tentang hidup yang benar itu. Di tengah-tengah keadaan itu, kitab ini memberikan tanggapan terhadap upaya untuk menjelaskan kehadiran kuasa jahat. Para pakar berbeda pendapat tentang apa tujuan sebenarnya dari puisi yang kini ada di tangan kita dalam bentuk Kitab Ayub. Segelintir orang bahkan mengatakan bahwa kitab ini merupakan satire terhadap mereka yang berusaha menjunjung agama dengan cara yang puritan.
Baris 14:
 
=== Pengarang ===
Ada berbagai-bagai pendapat tentang pengarang kitab ini. Dua tradisi [[Talmud]] mengatakan bahwa [[Ayub]] hidup di masa [[Abraham]] atau [[Yakub]]. [[Lewi ben Laḥma]] mengatakan bahwa Ayub hidup di masa [[Musa]], yang menulis Kitab Ayub itu sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa [[Ayub]] sendirilah yang menulis kitab ini, atau [[Elihu]], atau [[Yesaya]]. Dari bukti-bukti internal, seperti misalnya kesamaan perasaan dan bahasa dengan apa yang ditemukan dalam [[Kitab Mazmur]] dan [[Amsal]] (lihat [[Mazmur]] 88 dan 89), maraknya gagasan tentang "hikmat," dan gaya serta sifat komposisinya, diduga bahwa kitab ini telah ditulis pada masa Raja [[Daud]] dan Raja [[Salomo]]. Namun, sebagian orang menempatkannya di masa pembuangan Babel. [[Talmud|Tradisi Talmud]] memperlakukan kisah Ayub sebagai sebuah perumpamaan.
 
Sebaliknya, pengkajian sekular tentang teksnya secara umum menyimpulkan bahwa, meskipun ciri-ciri kuno bertahan dalam cerita ini, seperti misalnya "dewan sorgawi" (Ayub 1:6 dst), dan meskipun kisah Ayub dikenal oleh Yehezkiel, bentuk Kitab Ayub yang sekarang baru dibakukan pada [[abad ke-4 SM]]. Kisah Ayub tampaknya berasl dari negeri [[Edom]], yang tetap dipertahankan sebagai latar belakangnya. Potongan-potongan dari ''Ayub'' ditemukan di antara [[Naskah Laut Mati]], dan Ayub tetap menonjol dalam legenda [[Haggadah]]. Bandingkan dengan ''[[Perjanjian Ayub]]'' dalam bahasa Yunani di antara kitab-kitab [[apokrif]]. Para sarjana sekular percaya bahwa bagian pengantar dan penutup dari kitab ini, yang merupakan kerangkanya, disusun untuk menempatkan puisi sentralnya ke dalam bentuk prosa "kitab rakyat," seperti yang diungkapkan oleh para penyusun ''Jewish Encyclopedia'' (Ensiklopedia Yahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuah nama yang bahkan digunakan oleh orang-orang Edom. Para pakar sekular sepakat bahwa puisi sentralnya berasal dari sumber yang lain.