Injil Lukas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT43Merlin (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
PT43Merlin (bicara | kontrib) |
||
Baris 5:
=== Penulis ===
Menurut tradisi, penulis Injil Lukas adalah Lukas yang merupakan rekan sekerja [[Rasul Paulus]].<ref name="Bambang">{id} Bambang Subandrijo. 2010. ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 1''. Bandung : Bina Media Informasi. Hlm.103,120-128.</ref> Akan tetapi, pada perkembangan selanjutnya pendapat mengenai penulis Injil Lukas menjadi beragam.<ref name="Bambang"/> Berdasarkan kesaksian diperoleh dari [[Kanon
=== Waktu dan Tempat ===
Tempat Injil ini ditulis tidak diketahui secara pasti.<ref name="Sam">{id} Samuel Benyamin Hakh. 2010. ''Perjanjian Baru:Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya''. Bandung : Bina Media Informasi. Hlm.291-294.</ref>
=== Maksud Penulisan ===
Baris 21:
Jemaat yang digambarkan dalam Injil Lukas adalah jemaat yang tengah menghadapi rupa-rupa persoalan.<ref name="Sam"/> Pertama, komunitas Lukas sedang mengalami krisis pengharapan akan kedatangan Tuhan (''parousia''}.<ref name="Sam"/> Di antara mereka ada yang tetap bertekun dalan pengharapan kedatangan Tuhan sementara yang lain sudah mulai lesu imannya dan terus mempertanyakan kapan hari kedatangan Tuhan itu tiba ({{ayat alkitab| buku=Lukas|pasal=17|ayat=20-21, pasal=19:11, pasal=21|ayat=8}}).<ref name="Sam"/> Injil Lukas sendiri menegaskan bahwa [[Hari Tuhan]] pasti akan datang (Lukas 21:8,9b) asalkan Injil telah diberitakan ke seluruh dunia.<ref name="Sam"/> Dengan demikian, yang menjadi fokus seharusnya bukan pada perhitungan kedatangan Hari Tuhan melainkan pada pemberitaan [[Injil]].<ref name="Sam"/>
Persoalan kedua adalah banyaknya orang kaya yang sudah menjadi Kristen.<ref name="Sam"/> Orang-orang kaya ini kemudian menimbulkan masalah di dalam jemaat.<ref name="Sam"/> Mereka memiliki watak yang egois dan tamak serta mengabaikan keadaan orang miskin.<ref name="Sam"/> Karena ketamakan ini, mereka berada pada posisi yang berbahaya dan mereka dapat dengan mudah jatuh dari imannya.<ref name="Sam"/> Persoalan ketiga adalah mengenai hubungan gereja dan negara.<ref name="Sam"/> Hubungan keduanya digambarkan oleh Injil Lukas tidaklah saling bermusuhan atau terlibat dalam konflik.<ref name="Sam"/>
== Pokok-pokok Teologi ==
|