Wahyu kepada Yohanes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
|}}
 
Setelah kekaisaran [[Romawi]] mengalahkan kerajaan [[Gerika]] pada tahun [[168]] sebelum masehi, maka pemerintah mengharuskan rakyat menyembah dewi Roma.<ref name="Wongso"/> Namun demikian, dewi ini tidak memiliki wujud dan terdapat sebuah pemikiran apabila dewi ini nantinya akan disembah maka akan sulit untuk mendapat dukungan dari berbagai suku bangsa yang berbeda.<ref name="Wongso"/> Oleh karena hal inilah, maka kekaisaran Romawi mulai memberlakukan pemujaan terhadap kaisar.<ref name="Wongso"/> Pada saat itu kaisar Nerolah yang memimpin bangsa Romawi. Ia melakukan kekerasan dan penganiayaan pada orang [[Kristen]] hingga akhirnya pada tahun [[64]] [[Nero]] membakar kota [[Roma]] dan orang Kristen dijadikan kambing hitam atas kebakaran tersebut.<ref name="Wongso"/>
 
Pada masa pemerintahan [[Domitian]], kaisar dengan giat melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri.<ref name="Merrill"/> Ia menyebut dirinya sebagai allah, bagi siapa saja yang tidak setia kepada dia akan dinyatakan menghujat allah serta dinilai sebagai penghianat kerajaan.<ref name="Merrill"/> Ia juga membuat peraturan di dalam kerajaan, salah satunya adalah setiap pembesar kerajaan yang ingin berbicara dengannya atau datang memberikan laporan kepadanya haruslah menyapanya dengan Tuhan.<ref name="Wongso"/>