René Girard: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT31Isabella (bicara | kontrib)
PT31Isabella (bicara | kontrib)
Baris 44:
Pada buku pertamanya yang berjudul ''Deceit, Desire and The Novel'' (1961), ia menyatakan bahwa kita meniru apa yang kita inginkan dari orang lain.<ref name="Marr">{{en}} Andrew Marr. ''Violence and The Kingdom of God''. Anglican Theological review, 590-595 </ref> Proses peniruan ini disebut [[mimesis]].<ref name="Marr"></ref> [[Mimesis]] ada di dalam diri setiap manusia sehingga proses peniruan ini juga menjadi proses terciptanya budaya.<ref name="Marr"></ref> Secara sistematis, [[Mimesis]] terjadi karena kita menjadikan orang lain sebagai [[model]].<ref name="Marr"></ref> Hubungan yang terjadi antara diri kita dengan apa yang kita inginkan dan antara orang lain dengan apa yang ia dan juga kita inginkan membuat hubungan yang terjadi tidak di dalam relasi eksklusif.<ref name="Marr"></ref> Oleh karena itu relasi ini dapat digolongkan sebagai hubungan antara [[subyek]], [[obyek]], dan mediator.<ref name="Marr"></ref> Kita juga meminjam hasrat kita dari orang lain, yang menjadi model untuk [[subyek]] yang sama.<ref name="Gunton"></ref> Girard mengatakan bahwa hasrat bersifat [[metafisik]] karena hasrat bukan sekadar kebutuhan tapi membutuhkan perwujudan, maka hasrat [[mimesis]] nyata di dalam komunitas.<ref name="Gunton"></ref>
 
Mediator dapat dibagi menjadi dua, yaitu mediator internal dan mediator eksternal.<ref name="Gunton"></ref> Mediator internal biasanya berada dalam posisi yang sama sebagai subyek oleh karena itu akan menjadi saingan.<ref name="Gunton"></ref> Contohnya terdapat dalam legenda-legenda yang memuat unsur persaingan.<ref name="Marr"></ref><ref name="Gunton"></ref> [[Obyek]] persaingan dalam [[legenda| legenda-legenda]] biasanya adalah ketenaran dan jabatan.<ref name="Gunton"></ref> Misalnya cerita kakak beradik, [[Romulus and Remus| Romulus dan Remus]]dalam legenda Romawi.<ref name="Gunton"></ref> Mereka bersaing untuk mendapatkan hal yang sama, yaitu wilayah.<ref name="Gunton"></ref> Mereka berusaha untuk mendapatkannya dengan segala cara, bahkan melalui jalan kekerasan.<ref name="Gunton"></ref> Kisah Kain dan Habel juga memiliki kesamaan, bedanya roh [[Abel| Habel]] dalam kisah ini diberi kesempatan untuk “bersuara” lewat tangisannya.<ref name="Gunton"></ref> Dengan kata lain [[korban]] diberikan hak untuk bersuara.<ref name="Gunton"></ref> Kedua kisah ini menggambarkan bagaimana manusia sebagai subjek menjadikan manusia lainnya sebagai mediator atas apa yang diinginkan.<ref name="Marr"></ref> Sedangkan mediator eksternal adalah tokoh-tokoh [[fiktif]] yang tidak dapat dijangkau oleh subyek.<ref name="Marr"></ref> Misalnya seorang anak yang ingin seperti pahlawan dalam kisah tertentu.<ref name="Marr"></ref>
 
=== Kambing Hitam ===