Puri Anom Tabanan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
[[Berkas:Saren_tengah.jpg|thumb|200px|left|Saren Tandekan]]
Sejarah Puri Anom Tabanan, tidak terlepas dari ekspansi [[Kerajaan Majapahit]] ke [[Bali]] pada masa pemerintahan
Delapan orang Arya yang membantu Gajah Mada, setelah berhasil memenangkan perang langsung ditempatkan di masing-masing daerah sebagai seorang raja, yakni:
# [[Arya Kenceng]], berkuasa di Pucangan, [[
# [[Arya Kutawaringin]] berkuasa di [[Gelgel, Klungkung, Klungkung|Gelgel]] dan diberikan rakyat sebanyak 5.000 orang
# [[Arya Sentong]] berkuasa di [[Perean, Baturiti, Tabanan|Perean]] dan diberikan rakyat sebanyak 10.000 orang
# [[Arya Delancang]] berkuasa di [[Kapal, Mengwi, Badung|Desa Kapal]]
# [[Arya Kanuruhan]] berkuasa di [[Tangkas, Klungkung, Klungkung|Desa Tangkas]]
# [[Arya Punta]] berkuasa di [[Mambal, Abiansemal, Badung|Desa Mambal]]
# [[Arya Jerudeh]] berkuasa di Desa Temukti
# [[Arya Tumenggung]] berkuasa di [[Patemon, Seririt, Buleleng|Desa
# [[Arya Pamacekan]] berkuasa di [[Bondalem, Tejakula, Buleleng|Desa Bondalem]]
# [[Arya Beleteng]] berkuasa di [[Pacung, Tejakula, Buleleng|Desa Pacung]]
Kerajaan Tabanan berdiri pada tahun 1343 Masehi, pada jaman penjajahan Belanda, raja Puri Agung Singasana [[Ida Cokorda Ngurah Rai Perang]], tewas [[puputan]] bersama putra mahkota di [[Kerajaan Badung|Badung]] sesaat setelah [[Perang Puputan Badung]] terjadi pada tahun 1906 karena tidak sudi untuk menyatakan tunduk kepada penjajah [[Belanda]]. Putri –putri beliau yang tersisa kemudian pindah ke Puri Anom Tabanan pada tahun 1910, [[Sagung Ayu Oka]] Menikah dengan
Puri Anom Tabanan didirikan pada masa pemerintahan [[Ida Cokorda Ngurah Agung Tabanan]], raja yang ke-19, yang berkuasa pada tahun 1810 – 1843. Ia memerintahkan putranya yang masih muda (Anom) untuk membangun istana baru tepat di sebelah utara puri kerajaan sehingga itu mungkin yang menyebabkan istana itu kemudian disebut sebagai Puri Anom yang dapat diartikan sebagai Istana Muda atau juga Istana yang baru. Sejak saat itu sampai sekarang puri ini dipakai untuk tempat tinggal dan kegiatan keluarga Raja-Raja Tabanan.
Baris 38:
[[Berkas:Tandekan_2.jpg|200px|right|thumb|Bale Simpen Gong Ring Tandekan]]
'''Terdapat beberapa bagian penting dari bangunan puri yang merupakan ciri khas dari struktur arsitektural sebuah Puri'''.
▲'''A. Bencingah''' - Bencingah Puri merupakan Bagian terdepan dari Kompleks ini. Sebuah pohon [[beringin]] yang berumur ratusan tahun (diperkirakan ditanam pada saat pembangunanpuri ini) merupakan simbol pengayoman terhadap masyarakat. Pada zaman dahulu pasar selalu berlokasi di depan Bencingah puri. Karena melalui bencingah Raja akan dapat memantau perkembangan ekonomi rakyat. Di Bencingah terdapat sebuah bangunan yang disebut Bale Bengong, tempat Raja memantau kegiatan ekonomi rakyat.
▲'''B. Suci Ageng''' - Adalah Tempat Persembahyangan Keluarga Puri, Terdapat 4 bangunan Suci di Puri Anom Tabanan ,yakni : Suci Ageng, Suci Saren Kangin, Suci Saren Tengah dan Suci Saren Kawuh
▲'''C. Ancak Saji''' - Ditandai dengan dua pasang gerbang kembar yang bernama [[Candi Bentar]]. Sepasang candi bentar menghadap ke timur dan sepasang lagi menghadap ke Utara. Terdapat sebuah bangunan kuno berukir motif lama, merupakan tempat melapor untuk tamu yang akan menghadap ke Puri. Disebelah selatannya terdapat [[Suci Agung Puri]], yang merupakan tempat persembahyangan keluarga besar puri.
▲'''D. Bale Kembar''' - Kompleks bale-bale ini merupakan tempat upacara pitra yadnya yang paling utama, Upacara pitra yadnya ini bernama munggah Bale kembar. Upacara ini sekarang sangat sulit dilaksanakan karena memakan waktu minimal 6 bulan hingga mencapai 1 tahun.
▲'''E. Tandekan''' - Tandekan adalah merupakan tempat penerimaan tamu, dan juga sebagai "guest house" atau tempat bermalam tamu-tamu kerajaan yang dihormati. Di kompleks Saren Tandekan terdapat beberapa bangunan:
## Bale Mundar Manik, sebagai tempat layon untuk para mekel yang ikut ngiring Upacara Munggah Bale kembar
## Bale Gedong, Sebagai Tempat tidur/ saren untuk tamu tamu kerajaan
## Gedong simpen, Untuk tempat penyimpanan gong, wayang dan alat kesenian lainnya
## Bale Tajuk, Untuk Tempat pertemuan, atau menunggu pengiring pengiring
▲'''F. Saren Agung''' - Terdapat dua buah saren Agung dan tiga Suci Alit, sebagai tempat untuk upacara manusa yadnya. Di saren Agug terdapat berapa bangunan utama
## Bale gede
## Bale Singa Sari
Baris 59 ⟶ 53:
## Bale Tegeh (Loji) untuk tempat menyimpan senjata senjata dan lontar lontar puri dan Pura Pura yang disucikan
## Bale Tajuk
# Pekandelan. Adalah tempat tinggal abdi dalem Puri yang dipercaya. Pada masa kerajaan Tabanan, yang tercatat mempunyai Pekandelan adalah, "Puri Singasana (Puri Gede ), Puri Kaleran dan Puri Anom (Denah Kerajaan Tabanan;
▲'''G. Pakraman''' - Pakraman adalah tempat tinggal dan tempat aktivitas sehari-hari keluarga puri. Terdapat tiga pakraman di puri anom Tabanan, yakni pakraman saren kangin, pakraman saren tengah dan pakraman saren kauh.
▲Pada masa kerajaan Tabanan, yang tercatat mempunyai Pekandelan adalah, "Puri Singasana (Puri Gede ), Puri Kaleran dan Puri Anom (Denah Kerajaan Tabanan; geerts, Negara Theater)"
== Galeri ==
Baris 69 ⟶ 60:
Berkas:ancak_saji_1.jpg|
</gallery>
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Bali]]
[[kategori:Kabupaten Tabanan]]
|